KONTEKS.CO.ID - Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong melontarkan kritik tajam terhadap elit politik Indonesia.
Menurutnya, banyak politisi gagal membaca arah zaman dan masih menggunakan pola lama dalam berkuasa.
“Masalahnya para elit hidup seolah-olah ini masih 2015. Padahal dunia sudah berubah total,” kata Tom Lembong dalam sebuah video podcast yang ada di akun Youtube Raymond Chin.
Baca Juga: 142 Negara Dukung Palestina Merdeka, Akar Konflik Israel Palestina Sejak 1947 Jadi Sorotan Dunia
Ia menilai saat ini Indonesia tengah berada dalam fase down cycle atau penurunan di bidang politik, ekonomi, dan sosial.
Namun kondisi itu justru memunculkan tanda-tanda positif, yaitu semakin kritisnya masyarakat, terutama generasi muda.
Bagi Lembong, demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dan kelompok muda beberapa waktu terakhir menjadi bukti adanya “perang ide” di ruang publik.
Baca Juga: Pegawai Kemenaker Diduga Terima THR dari Pemerasan TKA, KPK Dalami Aliran Dana hingga Rp53,7 Miliar
“Sekarang yang melempar gagasan adalah anak-anak muda. Itu luar biasa. Mereka generasi paling cerdas dalam sejarah republik,” ujarnya.
Perubahan besar ini, kata Lembong, dipicu oleh perkembangan teknologi informasi. Media sosial membuat masyarakat, bahkan yang hanya lulusan SMP atau SMA, semakin melek isu politik, ekonomi, hingga globalisasi.
“Mereka sudah terbiasa mengonsumsi konten global. Jadi tidak mudah lagi ditipu,” tambahnya.
Baca Juga: SKB Waris, Cara Ahli Waris Terhindar dari Pajak Penghasilan Warisan Tanah dan Bangunan, Gratis!
Ia menegaskan, strategi politik berbasis pencitraan, kebohongan, dan patronase lama kelamaan akan ditinggalkan.
“Kebohongan bisa menang jangka pendek, tapi kebenaran selalu menang jangka menengah dan panjang. Sejarah membuktikan itu,” tegasnya.
Artikel Terkait
Terungkap! Ternyata Ini Alasan Tom Lembong Ngotot Laporkan Hakim dan Auditor BPKP
Tom Lembong: Investasi di Indonesia Kalah karena Pondasi Hukum dan Moral Rapuh
Tom Lembong Kritik Pejabat dan Politisi soal Pemahaman Pertumbuhan Ekonomi, Banyak Keliru!
Tom Lembong: Kalau Mau Masuk Politik, Berhentilah Berbisnis!
Tom Lembong Soal 17 Plus 8 Tuntutan Rakyat: Sebutir Beras yang Bisa Jadi Gelombang Besar