WAMI Didesak Audit, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar?

KONTEKS.CO.ID - Wahana Musik Indonesia (WAMI) menyatakan tidak keberatan jika lembaganya diaudit.

Pernyataan ini muncul saat konferensi pers di Jakarta, Selasa, 19 Agustus 2025, menanggapi tuntutan audit dari Ari Lasso dan Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas.

Presiden Direktur WAMI, Adi Adrian, menegaskan, "Ya, sok aja. Ayo aja, gitu. Poinnya adalah bahwa kami no issue ya."

"Maksudnya untuk diaudit apa segala macam, no issue." Hal ini menunjukkan kesiapan WAMI dalam menghadapi pengawasan eksternal.

Baca Juga: Ketua MA Sunarto Tampil dengan Pelat Baru MA 1, RI 8 Resmi Pensiun di HUT ke 80 Mahkamah Agung

Audit Justru Menguntungkan WAMI

Adi menekankan bahwa audit merupakan kewajiban transparansi yang tidak bisa ditawar.

Sebagai LMK yang bernaung di bawah CISAC, audit penting untuk menunjukkan akuntabilitas lembaga dan menepis keraguan publik soal distribusi royalti.

"WAMI rutin menjalani audit eksternal dan mendapatkan hasil berstatus Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)," kata Adi.

Hal ini membuktikan bahwa tata kelola keuangan WAMI dilakukan sesuai standar, transparan, dan akuntabel. Hasil audit lengkap dapat diakses melalui website WAMI di wami.id/tata-kelola-kebijakan.

Baca Juga: Scam Digital Menggila, OJK Bekukan 71 Ribu Rekening dengan Kerugian Fantastis Rp4,6 Triliun

Akuntabilitas Global di Bawah CISAC

Selain diaudit di Indonesia, WAMI berada dalam pengawasan lembaga internasional CISAC yang menaungi lebih dari 200 LMK di berbagai negara.

Adi menyatakan, posisi ini membuat WAMI tidak bisa bertindak semena-mena, setiap laporan keuangan dan distribusi royalti wajib melalui mekanisme audit berlapis.

"CISAC sering mempertanyakan dan menguliti laporan WAMI dalam rapat internasional sebagai evaluasi. Standar akuntabilitas WAMI merujuk pada regulasi nasional dan sistem global," jelas Adi.