Megawati Ingin Penulisan Sejarah Ulang Melalui Kajian Akademis dan Komprehensif

KONTEKS.CO.ID - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri meminta publik memantau penulisan ulang sejarah yang digagas Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menjadi sorotan.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto usai upacara HUT RI yang digelar di sekolah partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

"Mari kita semua melihat penulisan sejarah dengan kebenaran melalui kajian-kajian akademis melihat secara komprehensif,” ujar Hasto, Minggu 17 Agustus 2025.

Baca Juga: Sayed Junaidi Rizaldi: Dari Aktivis 98 ke Calon Ketua IKA UPN Veteran Jakarta

"Itu yang menjadi arahan dari Ibu Megawati Soekarnoputri,” lanjutnya.

Dikatakan Hasto, muncul banyak kritik agar proyek penulisan sejarah itu dikerjakan dengan banar.

Dia menyebut, Fadli Zon akhirnya mendengarkan masukan itu dan memutuskan menunda proyek kontroversial tersebut.

Baca Juga: Strategi Menabung Dana Pensiun Menurut Ahli, Tenang di Usia 50 Tahun

"Penulisan sejarah yang menimbulkan berbagai kontroversi itu akhirnya ditunda,” kata dia.

PDIP, kata dia, telah mendirikan Badan Sejarah Nasional Partai.

Diharapkan, bisa berkontribusi agar bangsa Indonesia bisa belajar dari sejarah dan menatap masa depan dengan lebih percaya diri.

"(Harapannya) kemudian menatap masa depan dengan jauh lebih optimisme setelah kita melihat kebenaran di dalam sejarah itu,” katanya.

Baca Juga: Megawati Tak Ingin Ada Kader PDIP Lebih Tinggi dari Rakyat, Singgung Pesan Bung Karno

Sebelumnya, Anggota Komisi X DPR, Bonnie Triyana mendesak Kementerian Kebudayaan agar menyetop proyek penulisan ulang sejarah Indonesia, jika prosesnya dipengaruhi agenda politik.