• Minggu, 21 Desember 2025

Fenomena Kemarau Basah 2025 dan Penyebab Hujan Masih Turun Deras di Bulan Agustus

Photo Author
- Jumat, 15 Agustus 2025 | 12:20 WIB
Fenomena Kemarau Basah 2025 (foto: freepik.com/jcomp)
Fenomena Kemarau Basah 2025 (foto: freepik.com/jcomp)

KONTEKS.CO.ID - Musim kemarau di Indonesia umumnya berlangsung dari April hingga Oktober. Namun, tahun ini ada yang berbeda.

Memasuki pertengahan Agustus 2025, sejumlah wilayah justru diguyur hujan lebat, bahkan disertai kilat dan angin kencang.

Fenomena ini membuat sebagian warganet bertanya-tanya: kenapa musim kemarau terasa seperti musim hujan?

Baca Juga: Selain Sidang Tahunan, Ini Ragam Sidang yang Dilakukan MPR

Jawabannya ada pada fenomena yang disebut kemarau basah, di mana curah hujan tetap tinggi meski seharusnya memasuki periode kering.

Faktor Pemicu Hujan di Bulan Agustus

Menurut BMKG, kondisi ini dipicu oleh beberapa faktor cuaca skala lokal hingga global.

1. Dinamika Atmosfer Global

Fenomena seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin, dan Rossby membuat atmosfer menjadi labil, sehingga pembentukan awan hujan tetap aktif di musim kemarau.

2. Suhu Muka Laut Menghangat

Perairan hangat di sekitar Indonesia memicu penguapan lebih banyak, membentuk awan hujan meskipun kemarau sedang berlangsung.

Baca Juga: AS adalah Pengimpor Terbesar Mainan asal Indonesia, Boneka Barbie dan Hot Wheels Paling Laris, Berapa Nilainya?

3. Sirkulasi Siklonik & Zona Konvergensi

Perputaran angin lokal dan pertemuan arus udara dari berbagai arah mendorong udara naik, memicu terbentuknya hujan lebat.

4. Gelombang Atmosfer Low Frequency

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X