KONTEKS.CO.ID – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), memuntahkan erupsi terbesarnya ketika erupsi kedua pada Jumat malam, 1 Agustus 2025.
“Erupsi kedua pada Jumat malam, (1/8/2025), menjadi salah satu fase eruspi terbesarnya dengan tinggi kolom abu mencapai 18.000 meter di atas puncak,” kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB pada Sabtu, 2 Agustus 2025.
Kejadian ini hampir sama dengan fase erupsi pada tanggal 7 Juli 2025, namun durasinya jauh lebih panjang mencapai 14 menit 5 detik.
Sejak awal tahun 2024 hingga Agustus 2025, PVMBG telah enam kali menetapkan status AWAS atau Level IV untuk Gunung Lewotobi Laki-laki.
Gunung dengan ketinggian 1.584 mdpl ini memiliki karakter erupsi eksplosif yang menghasilkan lontaran material pijar dan endapan abu.
Selain itu, gunung ini juga berpotensi erupsi magmatis yang menghasilkan kubah lava, aliran lava, dan awan panas guguran.
Kepala PVMBG, Hadi Wijaya, menjelaskan, Gunung Lewotobi Laki-laki masih berpotensi erupsi kembali. Gunung ini sudah menunjukkan peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik dalam menuju permukaan.
Hadi meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan karena berdasarkan hasil pengamatan pada erupsi terakhir, kejadian erupsi terjadi lebih cepat dari tanda-tanda kegempaan.
Kejadian erupsi biasanya diperkirakan akan terjadi selang 4 jam pasca tanda-tanda kegempaan, namun pada erupsi Jumat malam, erupsi terjadi dua jam pasca pemberitahuan tanda-tanda kegempaan.
Adapun risiko bahaya yang ditimbulkan dari erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki meliputi sebaran abu vulkanik, lontaran material letusan hingga jarak 3–4 kilometer dari kawah, dan banjir lahar dingin seperti yang terjadi pada 29 Juli 2025 lalu.
Artikel Terkait
Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Tinggi, Warga Diminta Waspada
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Kali Ini Lontaran Abu Mencapai 18 Kilometer
Jepang Waspada Tsunami dengan Efek Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Ganggu Penerbangan Domestik di Bandara Ngurah Rai
Pascaerupsi Besar, BNPB: Jangan Ada Warga di KRB Gunung Lewotobi Laki-Laki