KONTEKS.CO.ID - Hasil autopsi Juliana Marins, pendaki yang jatuh di Gunung Rinjani, sudah keluar.
Melansir dari O Globo, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Juliana Marins meninggal dunia 15 menit setelah jatuh dari tebing.
Hasil autopsi itu sama seperti yang telah disampaikan Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bali Mandara Ida Bagus Putu Alit.
"Autopsi baru itu melengkapi hasil awal yang sebelumnya dilakukan di Indonesia," ungkap O Globo yang dilansir pada Jumat, 11 Juli 2025.
Baca Juga: Nadiem Makarim Diperiksa 15 Juli 2025 Usai Kejagung Geledah Kantor GoTo
"Para ahli forensik di Brasil menyatakan bahwa mereka belum bisa memastikan secara pasti waktu kematian Juliana," laporan yang dimuat dalam media berbasis di Brasil itu.
"Namun diperkirakan korban masih hidup dan bertahan selama sekitar 10 hingga 15 menit setelah benturan, sebuah rentang waktu yang tidak memungkinkan adanya pergerakan ataupun respons efektif dari korban."
Dalam dokumen kepolisian dijelaskan adanya kemungkinan periode agonal, yaitu fase antara trauma dan kematian yang ditandai dengan stres ekstrem dan kegagalan progresif organ-organ tubuh.
Meski luka-luka yang diderita Juliana dinyatakan mematikan, para ahli forensik memperkirakan bahwa korban sempat mengalami beberapa menit penderitaan sebelum akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga: Eks PJ Wali Kota dan Sekda Singkawang Resmi Tersangka Dugaan Korupsi HPL Rugikan Negara Rp3 M
Seperti halnya autopsi pertama yang dilakukan di Indonesia, analisis baru ini pun tidak berhasil menentukan secara akurat hari dan jam kematian.
Jenazah Juliana diautopsi ulang setelah keluarganya curiga ada kelalaian otoritas Indonesia dalam penyelamatan Juliana. Keluarga menilai bahwa Juliana ditelantarkan setelah terperosok ke jurang.
Hasil Lengkap Otopsi Juliana Marins di Brasil
Dalam artikel tersebut diungkap kembali kronologi kejadian Juliana jatuh hingga ditemukan tewas.
"Juliana terjatuh dari tebing pada 21 Juni 2025, saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani. Dia masih terlihat hidup setelah terjatuh, namun bantuan baru tiba hampir 90 jam kemudian," tulis media tersebut.
Artikel Terkait
Pemerintah Brasil dan Keluarga Juliana Marins Minta Otopsi Ulang, Berpotensi Dibawa Ke Komisi IACHR
Indonesia Siap Investigasi Bersama Brasil soal Kematian Juliana Marins di Rinjani
Soal Juliana Marins, Brasil Ancam Gugat HAM Internasional, Raja Juli Antoni: Indonesia akan Tanggung Jawab
Bakal Digugat, Prabowo Pendekatan dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva soal Kasus Juliana Marins?
Kepala Basarnas Tanggapi Dugaan Kelalaian Evakuasi Juliana Marins di Rinjani