• Minggu, 21 Desember 2025

Dipersenjati Sonar Canggih, KRI Pulau Fanildo-732 Ikut Cari Korban dan Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya

Photo Author
- Senin, 7 Juli 2025 | 14:25 WIB
Kecanggihan sonar KRI Pulau Fanildo ikut terlibat dalam Operasi SAR pencarian korban dan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. (Puspen TNL AL)
Kecanggihan sonar KRI Pulau Fanildo ikut terlibat dalam Operasi SAR pencarian korban dan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. (Puspen TNL AL)

KONTEKS.CO.ID - Operasi SAR pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali melibatkan dua kapal perang. Salah satunya KRI Pulau Fanildo (PFN)-732.

Kapal perang ini tergolong baru karena baru diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto saat menjadi Menteri Pertahanan pada 14 Agustus 2023. 

Pengerahan KRI Pulau Fanildo-732 bukan tanpa alasan. Melain karena beragam teknologi yang dibawanya.

Baca Juga: Elon Musk Dirikan America Party, Donald Trump: Konyol! Saya Sedih, Dia Keluar Jalur

Berikut penjelasan rinci seputar spesfikasi dan kemampuan kapal perang buatan Jerman tersebut.

Kemampuan Sonar Terbaik Buatan Jerman

Kapal perang canggih ini baru teralisasi setelah direncanakan selama delapan tahun lamanya. Unit dibangun di Galangan Abeking and Resmussen, Lamwerder, Bremen, Jerman. 

Kapal Republik Indonesia (KRI) ini adalah jenis kapal pemburu ranjau dengan penempatan di jajaran Satuan Kapal Ranjau (Satran) Koarmada II. 

Baca Juga: Meletus Lagi, Gunung Lewotobi Laki-Laki Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 18 Kilometer

Berjenis Mine Counter Meassure Vessel (MCMV), TNI AU memesannya dengan memiliki panjang 61,4 meter, lebar 11,1 meter, dan bobot 1.444 ton. Kapal memiliki spesifikasi kecepatan maksimal 18 knot. 

Sementara laju ekonomisnya sebesar 10 knot. Alutsiswa juga dilengkapi 4 unit lift craft serta dua unit Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB). 

Keunggulan terbaiknya adalah saat memindai lingkungan sekitarnya. Kapal mempunyai degaussing system guna memangkas kemagnetan kapal dan mendapat penggerak motor mesin elektrik yang sanggup meminimalisir kebisingan suara. 

Baca Juga: Surat Istri Menteri Minta Fasilitas Saat ke Luar Negeri Viral, Ini Penjelasan Kemlu  

Kapal terbuat dari bahan dasar baja nonmagnetik dan menggunakan teknologi Autonomous Underwater Vehicle (UAV).

Teknologinya berguna untuk membantu awak kapal mendeteksi dan melakukan identifikasi kontak di kedalaman air. 

Nilai plus lainnya mempunyai Unmanned Surface Vessel (USV). USV ini berperan sebagai kapal tanpa awak yang menyapu ranjau dari permukaan laut.

Baca Juga: Dugaan Praktik Terorganisir Penyelewengan Bansos Rp2 Triliun Mencuat, PPATK Sebut Ada Rekening Terkait Judol

Uniy juga mengaplikasikan Platform Remotely Operated Vehicle (ROV)da peralatan sonar bawah air. Fitur tersebut bisa membaca indikasi ancaman dari perairan dalam. 

Fungsi ini juga dapat dimanfaatkan dalam pencarian bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. 

Demikian informasi seputtar spesifikasi KRI Pulau Fanildo-732 yang ikut melakukan pencarian terhadap korban dan kapal feri yang karam di Penyeberangan Banyuwangi-Bali. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X