UGM dan Telkom Indonesia Kembangkan Sistem Deteksi Dini Gempa Lewat Kabel Bawah Laut

KONTEKS.CO.ID - Universitas Gadjah Mada (UGM) menggandeng PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dalam mengembangkan sistem peringatan dini gempa bumi berbasis teknologi Distributed Acoustic Sensing (DAS).

Inovasi ini memanfaatkan kabel optik bawah laut milik Telkom sebagai sensor untuk mendeteksi aktivitas seismik secara real-time.

Teknologi ini dinilai sebagai terobosan penting dalam mitigasi bencana geologi, terutama dalam menghadapi potensi gempa megathrust yang mengancam kawasan Indonesia.

Sistem DAS bekerja dengan menangkap gelombang primer (P-wave), yaitu gelombang awal sebelum terjadinya gempa utama.

Dengan begitu, peringatan dini dapat diberikan beberapa detik hingga menit sebelum gelombang sekunder (S-wave) yang merusak tiba.

“Dengan memanfaatkan P-wave, sistem ini dapat memberi waktu evakuasi yang sangat krusial sebelum gempa utama terjadi,” ujar Prof. Kuwat Triyana dari UGM.

Baca Juga: Jokowi Soal Hasil Uji Labfor Ijazah UGM: Ya, Memang Asli

Baca Juga: Bareskrim Sebut Skripsi Jokowi Diarsip Digital oleh UGM Tahun 2019

Ia menambahkan data dari sistem ini diolah secara real-time dan terintegrasi dengan sistem geospasial untuk mempercepat respons tanggap darurat.

Direktur Utama PT Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, menyebut kolaborasi ini sebagai langkah strategis, bukan hanya untuk mitigasi bencana, tetapi juga perlindungan infrastruktur nasional.

“Penggunaan kabel optik sebagai sensor tidak hanya efisien, tapi juga meningkatkan ketahanan aset vital negara terhadap ancaman alam,” jelasnya.

Menurut Ririek, sistem ini tidak memerlukan pemasangan sensor baru, karena memanfaatkan jaringan kabel optik bawah laut yang sudah terbentang dari Sabang sampai Merauke.

Baca Juga: Deretan Artis Meriahkan Telkom Digiland 2025 di Istora Senayan: Dari Lyodra, Nassar hingga Sheila On 7

Baca Juga: Telkom Proses Pemecatan 3 Pejabatnya Terkait Perkara Proyek Fiktif Rp431 Miliar