• Minggu, 21 Desember 2025

Petani Ngeluh Harga Gabah Anjlok, Mentan Amran Ngaku Sudah Pecat Oknum Petugas Bulog yang Beli dari Tengkulak

Photo Author
- Senin, 21 April 2025 | 13:22 WIB
Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman sebut oknum Bulog yang beli gabah dari petani sudah dipecat (YouTube.com/Q&A METRO TV)
Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman sebut oknum Bulog yang beli gabah dari petani sudah dipecat (YouTube.com/Q&A METRO TV)


KONTEKS.CO.ID - Para petani di Kalimantan Selatan (Kalsel) ngeluh harga gabahnya di bawah HPP (Harga Pembelian Pertanian) senilai Rp6.500 per kilogram (kg).

Keluhan para petani di Kalsel itu kini diungkap Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman terkait hubungan antara para petani yang harus berhubungan langsung dengan Bulog (Badan Urusan Logistik).

Kata Amran, Presiden Prabowo Subianto telah meminta Bulog tidak membeli hasil tani ke tengkulak atau pedagang perantara.

Baca Juga: Dipimpin Pecel, 8 Kuliner Indonesia Dominasi Daftar 100 Salad Terbaik di Dunia versi Taste Atlas

"Dan kita harus beresin, kami ke Bulog. Presiden selalu mengatakan satu komando, kalau Bulog tidak melakukan tugasnya, yang kena pertanian," terang Amran sebagaimana dikutip dari program televisi Q&A METRO TV, pada Senin, 21 April 2025.

Kemudian, Amran mengungkap harga gabah yang dijual para petani di Kalsel hanya senilai Rp5.000 per kg, di bawah HPP senilai Rp6.500 per kg.

Dia mengaku mengaku kecewa mendengar penjelasan dari pihak Bulog yang membeli hasil tani dari tengkulak.

Baca Juga: Petani Keluhkan Sulit Jual Gabah ke Bulog, Mentan Amran Sebut Ada Celah Mafia

"Kemarin di Kalsel, harga sesuai perintah Bapak Presiden menaikan harga Rp6.500, Kami temukan (hasil tani) dibeli dengan harga Rp5.000, jujur, kami kesal, kami kecewa," ungkap Amran.

"Karena tiba-tiba Bulog-nya kami hadirkan, kenapa tidak beli? Tidak ada mesin drayer (mesin pengering hasil tani)," sambungnya.

Amran menyebut, oknum petugas Bulog yang sudah dipecat itu mengaku tidak beli langsung hasil tani ke petani, namun justru berhubungan dengan tengkulak.

Baca Juga: Cerita Pahit Keturunan Keluarga Kartini, Ada yang Jadi Tukang Ojek

"Saya tanya, Apa menterinya yang harus mencari mesin drayer? 'ini tengkulak pak'," ujar Amran.

"Justru Anda yang harus menghilangkan tengkulak (pedagang perantara), langsung ke petaninya. Itu maunya pemerintah. Mengelak tapi kemungkinan rendah. Langsung kami telpon, Pak Dirut pecat, kapan? hari ini," tambahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X