KH Akhmad Said Asrori: Memasuki Ramadan, Umat Islam Harus Tebarkan Cinta

KONTEKS.CO.ID - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Akhmad Said Asrori menekankan agar umat Muslim menebar cinta selama bulan puasa.

Pada peletakan batu pertama Pesantren Ghazalia College Metuk, Boyolali, Jawa Tengah, KH Akhmad Said, menyampaikan bahwa dalam Islam, 10 hari awal Ramadhan disebut sebagai pengucuran rahmat.

"Maka saya mengajak kepada seluruh umat Islam, di muka bumi, di mana pun berada, pada Ramadhan ini tebarkan cinta dan kasih sayang dengan semuanya tanpa pandang bulu. Apakah dia Islam atau tidak Islam," tuturnya dalam kanal Youtube Ghazalia College dikutip dari NU Online Sabtu, 1 Maret 2025.

Baca Juga: LBH Jakarta Buka Posko Pengaduan Warga Korban Pertamax Oplosan, Ditutup 5 Maret 2025

Selain itu, bulan Ramadan dan ibadah puasa merupakan momentum untuk memohon ampunan kepada Allah. Bulan suci juga menjadi kesempatan memohon perlindungan agar dijauhkan dari siska neraka.

"Orang Islam, yang beriman yang mau berpuasa semata karena Allah ta'ala, semua dosa diampuni. Tapi syaratnya harus puasa ditambah malamnya tarawih," katanya.

Dijelaskan Kiai Said Asrori, tujuan puasa sebagai upaya untuk menegakkan hak-hak serta kewajiban Allah. Tapi yang terpenting juga, untuk menjaga hak-hak umat manusia.

Baca Juga: Korupsi Pertamina, Erick Thohir Bantah Kecolongan dan Tolak soal Oplosan Pertamax

"Menurut para ulama, muttaqin (orang yang bertakwa) itu orang yang bisa memenuhi dan hak-hak dan kewajiban-Nya. Al-Qaim bihuquqillah wal qaim bihuquqil ibn," kata pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thullab, Wonosari, Magelang itu.

Puasa sebagai ajang untuk meningkatkan empati terhadap fakir miskin. Pandangan ini diperkuat dengan adanya perintah zakat fitrah di dalam bulan kesembilan Hijriah.

Masyarakat diharapkan tidak berzakat dengan beras yang berkualitas rendah. Ini agar penerima juga bisa merasakan kebahagiaan hari raya.

Baca Juga: Kesehatan Paus Fransiskus Kembali Kritis, Vatikan Sebut Batal Pimpin Misa Rabu Abu

"Zakat (menggunakan) beras yang bagus, yang berkualitas, untuk apa? (menguatkan) rasa empati kita, rasa cinta kita kepada saudara-saudara kita para mustahik zakat, ini penting," katanya.