• Minggu, 21 Desember 2025

Kasus ISPA Akibat Virus HMPV di Jakarta Sudah Ada Sejak 2022 dan Terus Melonjak, Anak-anak dan Lansia Wajib Waspada

Photo Author
- Kamis, 9 Januari 2025 | 12:24 WIB
Kasus ISPA akibat virus HMPV di Jakarta terus meningkat  (X.com Hindustan Times)
Kasus ISPA akibat virus HMPV di Jakarta terus meningkat (X.com Hindustan Times)

 

 

KONTEKS.CO.ID - Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang disebabkan oleh Human Metapneumovirus (HMPV) ternyata telah terdeteksi di Jakarta sejak 2022 lalu.

Bahkan, telah terjadi peningkatan kasus ISPA akibat HMPV di Jakarta dari sejak awal terdeteksi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta Ani Ruspitawati menjelaskan, virus penyebab ISPA selain HMPV yang kini beredar dan dominan yakni virus influenza tipe A H1N1, pdm2009, Rhinovirus, dan Respiratory Syncytial Virus.

Baca Juga: Terus Meluas, Banjir Imbas Curah Hujan Tinggi di Jakarta Sudah Masuki Permukiman Warga

Pada tahun 2022, tercatat ada 19 kasus ISPA akibat HMPV dan meningkat jadi 78 kasus hingga Oktober 2023. Kemudian melonjak menjadi 100 kasus sepanjang tahun 2024.

"Data ini akan kami terus lengkapi melalui koordinasi dengan berbagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Laboratorium yang ada di Jakarta," ujar Ani dalam keterangannya, Kamis 9 Januari 2025.

Ani mengatakan, HMPV bukanlah virus baru melainkan virus yang pertama kali ditemukan pada 2001. Bahkan, virus tersebut telah dikenal dalam dunia medis sejak saat itu.

"HMPV ditemukan pada 2001. Jadi, virus ini bukanlah virus baru, tidak seperti Covid-19 yang memang baru pertama kali ditemukan di 2020,” katanya.

Baca Juga: Niat Bersuka Berakhir Duka, Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Kota Batu Bikin Ayah Kehilangan Istri dan Anak

Adapun, gejala ISPA dengan penyebab HMPV mirip dengan infeksi saluran napas lainnya, seperti batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas.

Lantaran itu, Dinkes DKI Jakarta mengimbau masyarakat tidak panik, namun tetap waspada.

"Walaupun mayoritas penderita ISPA akibat HMPV tidak mengalami sakit berat, namun pada kelompok rentan, yaitu anak-anak, lansia, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, infeksi ini dapat menjadi lebih berat dan membutuhkan perawatan,” terang Ani.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X