KONTEKS.CO.ID – Manajemen KAI Commuter angkat bicara menanggapi kabar viral di media sosial yang menyebut adanya pemecatan terhadap seorang petugas keamanan stasiun. Isu ini bermula dari tuduhan pencurian sebuah botol minum (tumbler) bermerek senilai Rp300 ribu milik penumpang yang tertinggal di dalam rangkaian kereta.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, dengan tegas membantah kabar bahwa petugas yang bersangkutan telah diberhentikan. Ia meluruskan bahwa saat ini pihaknya bersama mitra pengelola jasa keamanan masih melakukan pendalaman dan evaluasi terkait insiden tersebut.
"Sebagai tahap awal, tentunya kami melakukan koordinasi kepada pihak mitra pengelola petugas front liner. Pihak mitra masih melakukan evaluasi internal untuk melihat lebih jelas kondisi yang terjadi," ujar Karina dalam keterangan resminya, Kamis, 27 November 2025.
Baca Juga: Kejar Setoran Negara, Menkeu Purbaya Berencana Terapkan Bea Keluar Ekspor Batu Bara Mulai 2026
Karina menjelaskan bahwa KAI Commuter memiliki prosedur standar operasi (SOP) yang ketat terkait kedisiplinan pegawai. Keputusan pemecatan tidak bisa diambil secara sepihak atau serta-merta tanpa melalui proses investigasi yang menyeluruh.
Ia memastikan bahwa seluruh petugas di lapangan selalu diarahkan untuk bekerja dengan integritas tinggi demi pelayanan maksimal kepada pengguna jasa.
"Tidak ada pemberhentian terhadap petugas front liner seperti yang ramai dibahas di media sosial," tegasnya.
Kasus ini bermula dari unggahan seorang pengguna media sosial dengan akun anitadewI di platform Threads. Ia menceritakan pengalamannya saat tertinggal sebuah tas pendingin (cooler bag) di KRL rute Tanah Abang - Rawa Buntu.
Baca Juga: Wamenhub Suntana: Kemarin Kami Sudah Tempatkan Petugas di Bandara IMIP
Meskipun tas tersebut berhasil ditemukan dan dikembalikan oleh petugas stasiun keesokan harinya, penumpang tersebut mengeluhkan hilangnya tumbler mahal yang sebelumnya berada di dalam tas.
Cerita ini kemudian viral dan memicu spekulasi publik bahwa petugas yang menemukan tas tersebut telah dipecat akibat tuduhan pencurian.
Merespons kejadian ini, Karina mengimbau kepada seluruh pengguna KRL untuk lebih waspada terhadap barang bawaan pribadi.
Meskipun KAI Commuter menyediakan layanan Lost and Found di setiap stasiun untuk mendata dan menyimpan barang temuan, tanggung jawab utama keamanan barang tetap berada pada masing-masing penumpang.
"Pengambilan barang tertinggal dilakukan mengikuti prosedur yang berlaku. Namun, pada prinsipnya, kami tetap mengajak seluruh pengguna commuter line untuk memastikan barang bawaannya aman dan tidak tertinggal," pungkas Karina.***
Artikel Terkait
11 KRL Buatan China Sudah Beroperasi di Jabodetabek, Presiden Prabowo Dukung Tambahan Armada Baru
Kabar Baik, KAI Bakal Optimalkan Jalur KRL Nambo-Citayam: Frekuensi Perjalanan 1 Jam Sekali Jadi 15 Menit per Keberangkatan
Dirut KAI Pernah Bilang Kereta Cepat Bom Waktu, Kini Siap Wujudkan hingga Banyuwangi
Viral Pekerja Menginap di Stasiun Cikarang, Menhub Dudy Buka Peluang KRL Beroperasi 24 Jam
KAI Beri Diskon 30 Persen untuk Libur Nataru: Ratusan Kereta Ekonomi Turun Harga, Begini Cara Dapat Tiketnya!