Ini sangat penting untuk mendiagnosis kondisi seperti HIV atau penyakit autoimun.
Baca Juga: Saparmurat Niyazov, Presiden Satu-satunya di Dunia yang Gratiskan Gas dan Listrik untuk Rakyat
Kapan Anda Perlu Cek Darah?
Cek darah bukan hanya dilakukan saat kamu merasa sakit, tetapi juga bisa menjadi bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin.
Berikut adalah beberapa kondisi atau situasi yang membuat cek darah diperlukan:
1. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Baca Juga: SuperApp Byond by BSI Down Berhari-hari, Nasabah: Erornya Awet ya
Pemeriksaan darah dilakukan dalam pemeriksaan kesehatan tahunan.
Dokter mungkin memesan tes darah untuk mengevaluasi berbagai aspek kesehatan tubuh, seperti jumlah sel darah merah, sel darah putih, atau kadar glukosa dalam darah.
2. Skrining Kesehatan
Tes darah skrining dilakukan meskipun kamu tidak merasa sakit.
Baca Juga: Apakah Nikotin Menghentikan Pertumbuhan Otot? Begini Penjelasannya!
Ini bertujuan untuk mendeteksi kondisi tertentu sebelum gejala muncul, seperti risiko penyakit jantung atau diabetes.
Misalnya, tes kolesterol atau tes gula darah dilakukan untuk mengevaluasi risiko penyakit kardiovaskular.
3. Gejala Penyakit
Jika kamu mengalami gejala yang tidak biasa, seperti kelelahan berlebih, demam, penurunan berat badan tanpa sebab, atau rasa sakit yang tidak diketahui penyebabnya, cek darah dapat membantu menentukan penyebab gejala tersebut.
Contoh yang umum adalah tes darah untuk mengecek kehamilan atau penyakit infeksi tertentu.
4. Kondisi Medis Tertentu
Bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit atau mutasi genetik tertentu, cek darah bisa memberikan informasi penting tentang apakah kondisi tersebut berlanjut atau memburuk.
Misalnya, tes darah genetik dapat mendeteksi risiko penyakit genetik tertentu, seperti kanker payudara yang disebabkan oleh mutasi gen BRCA.