KONTEKS.CO.ID - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali mengingatkan masyarakat soal bahaya produk kosmetik dan makanan yang mengandung bahan kimia berisiko tinggi.
Hingga kini, BPOM masih menemukan sejumlah produk ilegal yang memasukkan zat yang seharusnya hanya digunakan untuk kepentingan medis ke dalam barang konsumsi harian.
Temuan ini menunjukkan masih adanya pelaku usaha nakal yang mengabaikan keselamatan konsumen demi hasil instan. Padahal, efek yang ditimbulkan tidak main-main, mulai dari iritasi ringan hingga gangguan organ serius.
Baca Juga: Penembakan Universitas Brown, Kampus Auto Lockdown: Trump pun Turun Tangan
Kosmetik ilegal menjadi salah satu yang paling sering disorot. Produk pemutih murah, krim racikan, hingga kosmetik dekoratif nonregistrasi masih kerap mengandung zat berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, hingga steroid kuat.
Tak hanya itu, produk makanan dan minuman herbal juga tak luput dari temuan BPOM. Sejumlah jamu dan minuman instan diketahui mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) yang seharusnya hanya boleh dikonsumsi dengan resep dokter.
Situasi ini membuat konsumen perlu ekstra waspada sebelum membeli dan menggunakan produk yang beredar bebas di pasaran.
Daftar Bahan Kimia Berbahaya yang Paling Sering Ditemukan BPOM
BPOM mencatat setidaknya 15 bahan kimia berbahaya yang kerap muncul dalam temuan pengawasan.
Pada kosmetik, zat seperti merkuri, hidrokuinon, asam retinoat, dan steroid topikal berisiko menyebabkan kerusakan kulit permanen, gangguan hormon, hingga cacat janin.
Kosmetik dekoratif ilegal juga sering mengandung timbal (Pb) serta pewarna sintetis berbahaya seperti Rhodamin B dan Methanil Yellow yang bersifat karsinogenik dan dapat merusak organ dalam.
Baca Juga: Jet Pribadi Berisi 6 WNI Alami Kecelakaan di Jepang, Landasan Bandara New Chitose Sempat Ditutup
Sementara itu, pada produk makanan dan minuman, BPOM menemukan BKO seperti allopurinol, deksametason, parasetamol, sildenafil sitrat, hingga asam mefenamat.
Zat-zat ini kerap diselipkan dalam jamu atau minuman herbal untuk memberikan efek instan.