- Disiplin: Ibadah melatih anak untuk disiplin waktu, bangun pagi untuk shalat Subuh, dan mengatur kegiatan sesuai waktu shalat.
- Tanggung Jawab: Mereka belajar bertanggung jawab atas kewajiban agama mereka kepada Allah SWT.
- Ketekunan: Konsistensi dalam ibadah mengajarkan ketekunan dan kesabaran.
- Menghormati Waktu: Shalat pada waktunya mengajarkan mereka menghargai setiap detik yang Allah berikan.
- Rasa Syukur: Melalui ibadah, anak-anak diajarkan untuk merenungi nikmat Allah dan menumbuhkan rasa syukur yang mendalam.
- Hubungan Spiritual: Yang terpenting, ibadah menguatkan hubungan spiritual mereka dengan Sang Pencipta, menumbuhkan ketenangan hati dan keimanan yang kokoh.
Oleh karena itu, Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia, sebagai orang tua dan pendidik, kita memiliki peran yang sangat vital. Kita bukan hanya penyampai perintah, tetapi juga teladan dan pembimbing.
وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Artinya: “Dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil’.” (QS Al-Isrā’ [17]: 24)
Ayat ini mengingatkan kita akan hak orang tua dan bagaimana mereka telah mendidik kita sejak kecil. Kini, giliran kita untuk menjalankan peran tersebut dengan sebaik-baiknya. Dengan mengajarkan dan mencontohkan ibadah yang benar, kita membantu anak-anak untuk tumbuh menjadi individu yang:
- Beriman kepada Allah SWT.
- Berakhlak mulia, karena ibadah yang benar akan membuahkan akhlak yang baik.
- Siap menghadapi tantangan kehidupan dengan sikap yang positif, berbekal keimanan dan ketakwaan.
Pembiasaan ibadah sejak dini adalah investasi berharga untuk masa depan anak-anak kita, dan bahkan untuk masa depan generasi mendatang. Merekalah penerus perjuangan Islam, yang akan memakmurkan bumi ini dengan nilai-nilai tauhid dan kebaikan.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan petunjuk untuk mendidik anak-anak kita menjadi generasi yang shalih dan shalihah, yang menjadi penyejuk mata dan kebanggaan umat.
Baca Juga: BMKG Juga Keluarkan Peringatan Tsunami di Papua Pascagempa Kuat Hantam Melonguane dan Keerom
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Khutbah Jumat Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَـٰلَمِينَ وَصَلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَىٰ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ
عِبَادَ اللَّهِ اتَّقُوا اللَّـهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Marilah kita tutup ibadah Jumat kita hari ini dengan berdoa kepada Allah Swt.
إِنَّ اللّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللّهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللّهِ أَجْمَعِينَ
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
اللّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا آتِنا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. ***
Artikel Terkait
Khutbah Jumat Spesial Maulid Nabi 2025: Muhammad SAW adalah Anugerah Terbesar dalam Sejarah Umat Manusia
Naskah Khutbah Jumat 12 September 2025: Alasan Umat Islam Wajib Mencintai Nabi Muhammad SAW
Teks Khutbah Jumat 19 September 2025: Panduan Meraih Surga dengan Akhlak Mulia
Teks Khutbah Jumat 26 September 2025: Mengenal Adab Melayat Jenazah yang Sesuai Sunah
Khutbah Jumat 3 Oktober 2025, Ulama MUI Ingatkan Bahaya Bermedia Sosial untuk Integrasi Bangsa