Kemudian mereka mendatangi Nabi Nûh dan memohon syafaat kepadanya. Nabi Nuh berkata kepada mereka, "Pergilah kepada Ibrahim." Lantas mereka mendatangi Ibrahim. Kemudian Ibrahim berkata kepada mereka, "Bukan aku pemilik syafaat ini."
Lalu mereka mendatangi Nabi Musa. Musa berkata kepada mereka, "Saya bukan pemilik syafaat ini, pergilah kepada Isa." Nabi Isa pun berkata kepada mereka, "Aku bukan pemilik syafaat ini, pergilah kepada Muhammad."
Baca Juga: Kementerian ESDM Tetapkan TIS Petroleum Pemenang Tender WK Migas Perkasa, Ini Angkanya
Mereka pun mendatangi Nabi Muhammad SAW. Lalu Rasulullah bersujud kepada Tuhannya. Maka dikatakan kepadanya, "Angkatlah kepalamu, berikanlah syafaatmu maka syafaatmu diterima, mintalah maka engkau akan diberi." (HR al-Bukhari dan Muslim)
Hadirin yang berbahagia..
Bagaimana kita tidak wajib mencintai Baginda Muhammad SAW? Beliau adalah orang yang dicintai oleh Allah, Pencipta alam semesta. Seorang hamba yang dicintai oleh Pencipta kita, Pemberi rezeki kita, Dzat yang memelihara kita dan Dzat yang mencukupi kebutuhan-kebutuhan kita.
Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumullâh..
Ketika Nabi Adam berbuat maksiat kepada Tuhannya (yang berupa dosa kecil yang tidak menunjukkan kehinaan dan kerendahan jiwa), maka Adam berkata –sebelum diciptakan Muhammad, "Wahai Tuhanku, dengan wasilah kemuliaan Muhammad, aku memohon kepada-Mu agar Engkau mengampuni dosaku."
Lalu Allah menyampaikan wahyu kepada Adam, "Wahai Adam, bagaimana engkau mengetahui Muhammad padahal aku belum mewujudkannya?" Nabi Adam pun berkata, "Karena Engkau ya Allah, ketika mewujudkanku, aku mengangkat kepalaku maka aku lihat nama Muhammad tertulis di tiang-tiang penyangga ‘Arsy. Tercatat di sana:
لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ
maka aku mengetahui bahwa Engkau tidak akan menyandarkan kepada nama-Mu kecuali makhluk yang paling engkau
cintai (HR al-Hakim)
Baca Juga: KJP Plus Tahap II 2025 Cair! 707 Ribu Siswa DKI Jakarta Terima Bantuan Pendidikan
Saudara-saudaraku para pencinta Muhammad..
Allah SWT telah memuliakan para sahabat Rasulullah untuk menemani Nabi, melihat Nabi, mendengarkan perkataan Nabi dan melihat berbagai keadaan Nabi. Dengan itu, hati mereka dipenuhi dengan kecintaan kepada Nabi. Sehingga Nabi lebih mereka cintai dari orang tua mereka, anak-anak mereka, bahkan dari diri mereka sendiri.
Suatu ketika saat perang Uhud usai, salah seorang perempuan dari kaum Anshar mendengar isu bahwa Nabi SAW gugur di medan perang. Perempuan ini pun keluar dari Madinah untuk menyambut pasukan kaum muslimin yang tengah berjalan pulang ke Madinah.
Artikel Terkait
Khutbah Jumat Tahun Baru Hijriah 1447 H: Momentum Menuju Perubahan yang Lebih Baik!
Khutbah Jumat 11 Juli 2025: Mengenal Tanda-Tanda Kiamat Kubra dan Cara Mempersiapkan Diri Menghadapinya
Teks Khutbah Jumat 25 Juli 2025: Lima Cara Islam Menyikapi Harta Duniawi yang Fana
Khutbah Jumat 22 Agustus 2025: Mengapa Judol Haram dan Cara Kita Menghindarinya
Khutbah Jumat Spesial Maulid Nabi 2025: Muhammad SAW adalah Anugerah Terbesar dalam Sejarah Umat Manusia