• Senin, 22 Desember 2025

Naskah Khutbah Jumat 12 September 2025: Alasan Umat Islam Wajib Mencintai Nabi Muhammad SAW

Photo Author
- Jumat, 12 September 2025 | 10:50 WIB
Naskah khutbah Jumat tanggal 12 September 2025 terkait kewajiban umat Islam mencintai Nabi Muhammad SAW.  (Youtube/Mohammad Shahriyar)
Naskah khutbah Jumat tanggal 12 September 2025 terkait kewajiban umat Islam mencintai Nabi Muhammad SAW. (Youtube/Mohammad Shahriyar)

Mencintai Sayyidina Muhammad SAW hukumnya wajib atas setiap mukallaf (baligh dan berakal). Rasulullah SAW bersabda:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)

Maknanya: “Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih ia cintai dari ayahnya, anaknya dan manusia seluruhnya” (HR al-Bukhari).

Bahkan Allah menegaskan bahwa jika kita mencintai Allah, maka kita juga wajib mencintai Rasulullah dengan cara mengikuti perintah-perintah Rasulullah. Allah SWT berfirman:

قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ

Maknanya: “Katakanlah (wahai Muhammad), “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Âli ‘Imrân: 31)

Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumullâh...

Mengapa kita wajib mencintai Baginda Nabi Muhammad SAW? Karena beliau diutus sebagai rahmat bagi semesta alam. Beliau diutus untuk mengeluarkan umat manusia dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam. Beliau adalah teladan kita dan penunjuk jalan kita menuju kebahagiaan abadi. Beliau adalah insan paripurna yang berakhlak agung nan mulia.

Baca Juga: Pemerintah Tawarkan Wilayah Kerja Migas Gagah Sumsel

Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumullâh...

Beliaulah pemberi syafaat bagi para pelaku dosa besar di antara umatnya. Beliau jugalah sang pemilik syafâ’ah ‘uzhmâ. Baginda Nabi SAW bersabda:

شَفَاعَتِيْ لِأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِيْ (رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ وَغَيْرُهُمَا)

Maknanya: “Syafa’atku diperuntukkan bagi para pelaku dosa besar di antara umatku” (HR Abû Dâwûd, at-Tirmidzi dan lainnya)

Para jamaah yang berbahagia...

Ketika di akhirat, umat manusia mengajak satu sama lain sembari berkata, "Marilah kita pergi ke bapak kita adam agar memohonkan syafaat kepada Allah bagi kita." Mereka lalu mendatangi Nabi Adam. Adam berkata kepada mereka, "Bukan saya pemilik syafaat ini, pergilah kepada Nuh."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X