Ia diduga sebagai dalang penyelundupan dua ton sabu senilai lebih dari Rp5 triliun melalui kapal MT Sea Dragon Tarawa pada Mei 2025.
BNN menyebut operasi itu melibatkan jaringan internasional yang terorganisir rapi—membuat kasus ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah Indonesia.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Minta Isu Utang Jangan Dijadikan Sentimen Negatif, Begini Penjelasannya
2. Freddy Budiman: Bandar yang Produksi Sabu di Dalam Penjara
Freddy Budiman dikenal sebagai sosok legendaris dalam dunia hitam narkotika.
Bahkan saat mendekam di Lapas Cipinang, ia berhasil mendirikan laboratorium sabu pada 2013.
Freddy akhirnya dieksekusi mati di Nusakambangan pada 29 Juli 2016, setelah lama dianggap simbol kegagalan sistem pemasyarakatan dalam memberantas bisnis narkoba dari dalam jeruji.
Baca Juga: G-Dragon Cetak Sejarah! Dapat Penghargaan Budaya Tertinggi Korea, Selevel PSY dan BTS!
3. Raheem Agbaje Salami: WN Nigeria Pembawa 5 Kg Heroin
Raheem, warga negara Nigeria, ditangkap di Bandara Juanda karena membawa lima kilogram heroin.
Ia dieksekusi mati di Nusakambangan tahun 2015, menambah panjang daftar pelaku jaringan narkotika internasional yang beroperasi di Indonesia.
Jaringan Narkoba Masih Jadi Ancaman Serius
Baca Juga: Tim Tahu Sumedang Unpad Juara Kompetisi Nuklir Dunia di Rusia
Deretan kasus ini menunjukkan bahwa peredaran narkoba di Indonesia masih jauh dari kata selesai.
Dari bandar lokal hingga jaringan internasional, pola penyelundupan terus beradaptasi dengan situasi dan teknologi.
Kasus Sulaiman Daud menjadi pengingat bahwa masih banyak rantai distribusi dan aktor besar yang mungkin belum tersentuh hukum.