KONTEKS.CO.ID - Arya Daru Pangayunan, diplomat muda dari Kemenlu, ditemukan meninggal dunia di kamar kos miliknya yang hanya bisa diakses dengan fingerprint. Wajahnya terlilit lakban.
Pakar mikroekspresi Handoko Gani analisis gerak-gerik diplomat Arya Daru Pangayunan sebelum ditemukan tewas terlilit lakban di kamar kosnya kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa 8 Juli 2025.
Seperti diketahui, rekaman CCTV itu memperlihatkan Arya Daru baru saja tiba di kosnya. Selang beberapa menit kemudian, Arya Daru kembali keluar kamar kos dengan membawa kantong plastik hitam.
Baca Juga: Jadwal Tayang ASEAN U23 Championship Mandiri Cup 2025 di SCTV, Indosiar, Vidio, Moji, dan NEX
Kantong plastik tersebut diduga berisi sampah, yang akan dibuang. Arya Daru kemudian terlihat kembali dengan tangan kosong ke kamar kosnya.
Tak hanya melihat wajahnya saja, Handoko Gani juga melihat bahasa tubuh yang ditunjukkan Arya Gani sesaat sebelum tewas.
Ada tiga potongan CCTV di depan kamar Arya Daru yang dianalisis Handoko Dani. CCTV pertama menunjukkan Arya Daru baru pulang ke kos sekira pukul 23.00.
Baca Juga: Jangan Biarkan Jantung Anda Berhenti Mendadak! Kenali Prosedur Ablasi Jantung dan Komplikasinya
Handoko melihat tidak ada hal unik dari gerak tubuh yang ditunjukkan Arya. "Situasi kondisi baik, tidak ada hal yang unik," katanya yang dilansir dari YouTube Kompas TV pada Minggu, 13 Juli 2025.
Baru pada CCTV kedua terlihat Arya menenteng kresek hitam ke luar dari kamarnya menuju ke arah pintu.
"Perlu disorot adalah kresek hitam yang terlihat berat. Dan dibawa dengan bahas tangan yang agak jauh dari tubuh. Ini perlu didalami apa yang dibuang," kata Handoko.
Baca Juga: Elon Musk Diduga Manipulasi Algoritma Platform X, Gendarmerie Nasional Bakal Pimpin Penyelidikan
Handoko melihat bagian yang sangat menarik ada di CCTV kedua, dimana Arya kembali dengan kemeja terbuka.