Tim utama Argentina di bawah pelatih Enrique Omar Sivori menjalani latihan di Spanyol sebelum menghadapi Bolivia. Sementara tim kedua Argentina dengan pelatih Miguel Ignomiriello bersama pemain muda diam-diam berangkat ke Tilcara. Tim ini beradaptasi dengan kondisi alam Bolivia.
Dari Hotel Kumuh Hingga Tanpa Uang
Argentina memilih Tilcara, sebuah kota kecil di Provinsi Jujuy, karena berada di ketinggian 2.465 mdpl. Idenya adalah untuk menyesuaikan diri dengan iklim Bolivia.
Tim A bakal menjalani tiga pertandingan di permukaan laut: dua pertandingan kandang di Buenos Aires dan pertandingan tandang melawan Paraguay di Asuncion. Sedangkan Tim B khusus untuk laga tandang ke La Paz, di mana sudah 20 tahun La Seleccion tidak pernah menang di sana.
Dalam biografi Mario Kempes, legenda Timnas Argentina itu menuliskan berbagai masalah serta rintangan yang harus mereka hadapi saat di Tilcara.
Baca Juga: Sejarah Rumah Sriwijaya: Monumen Keteguhan Hati Bu Fat yang Menjadi Cagar Budaya
“AFA sepertinya telah melupakan ini, menempatkan kami di hotel yang kumuh tanpa persediaan makanan yang layak. Kami tak punya uang. Fakta itu membuat kami harus menjalani enam hingga tujuh kali uji coba, meski jadwal kami hanya menjalani dua pertandingan persahabatan di sana. Semuanya terpaksa kami lakukan untuk mendapatkan uang, agar kami dapat membeli makanan di supermarket,” kata Kempes.
45 hari, 15 pertandingan, 14 kemenangan, 1 seri, dan meraup beberapa dolar. Kecuali Aldo Poy, semua pemain yang berpartisipasi dalam petualangan di Tilcara adalah pemain muda dan relatif tidak dikenal.
Rintangan lain dari persiapan khusus ini adalah pelaksanaannya selama musim reguler. Di musim reguler, tim-tim besar tidak akan pernah melepaskan bintangnya selama lebih dari sebulan.