• Senin, 22 Desember 2025

BRIN Kembangkan Teknik Serangga Mandul Cegah Demam Berdarah

Photo Author
- Kamis, 17 November 2022 | 14:45 WIB
BRIN Kembangkan Teknik Serangga Mandul Cegah Demam Berdarah. Foto : (Tribun Priangan) (Tribun Priangan)
BRIN Kembangkan Teknik Serangga Mandul Cegah Demam Berdarah. Foto : (Tribun Priangan) (Tribun Priangan)

 

Sistem pengendalian nyamuk Aedes ini adalah dengan melakukan 3 pendekatan yang melingkupi ovitrap surveillance, socio-economic survey dan serological study. Sejak September 2018, pemasangan perangkap telur nyamuk (ovitrap) telah dilakukan di beberapa rumah penduduk dan juga area publik yang melingkupi kelurahan Sekejati, kota Bandung.

Baca Juga: Bikin Bangga, Lyodra Ginting Bakal Tampil di Ajang Asia Artist Awards 2022

Hal ini ditujukan untuk mengetahui distribusi nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang merupakan vektor dari penyakit DBD, melalui pengecekan keberadaan telur nyamuk dalam ovitrap tersebut. Data ini juga akan berguna sebagai acuan dalam menentukan tingkat serangan penyakit DBD. 

 

Aedes adalah Nyamuk Paling Mematikan

 

Profesor Intan Ahmad Musmeinan, Guru Besar Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB, merupakan salah satu leader dari kegiatan pengendalian nyamuk Aedes ini. 

Baca Juga: Kabar Baik, Beasiswa 5.000 Doktor Luar Negeri Cair

Ia menyampaikan bahwa DBD merupakan salah satu masalah kesehatan yang signifikan di dunia, terutama di negara tropis. 

 

“Nyamuk adalah hewan paling mematikan di dunia,” kata Intan.

 

Intan menyampaikan kasus DBD pertama kali ditemukan di Jakarta dan Surabaya pada tahun 1968. Kasus DBD semakin meningkat dari waktu ke waktu. 

Baca Juga: Luar Biasa! Petenis Indonesia Aldila Sutjiadi Juarai Turnamen WTA 125

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X