• Minggu, 21 Desember 2025

RunSight Harumkan Nama Indonesia, Inovasi Anak Bangsa Tembus Top 20 Samsung Solve for Tomorrow Global 2025

Photo Author
- Selasa, 16 Desember 2025 | 17:53 WIB
Debut manis Indonesia di Samsung Solve for Tomorrow Global 2025, RunSight karya Labmino. (samsung)
Debut manis Indonesia di Samsung Solve for Tomorrow Global 2025, RunSight karya Labmino. (samsung)

KONTEKS.CO.ID - Nama Indonesia kembali mencuri perhatian dunia. Untuk pertama kalinya ikut serta di Samsung Solve for Tomorrow Global 2025, Tim Labmino berhasil membawa inovasi RunSight menembus jajaran Top 20 dunia.

Capaian ini bukan hanya prestasi teknologi, tetapi juga bukti bahwa empati bisa menjadi fondasi inovasi kelas global.

Tim Labmino yang terdiri dari Anthony Edbert Feriyanto, Kaindra Rizq Sachio, Muhammad Fazil, dan Ariq Maulana Malik Ibrahim sebelumnya keluar sebagai juara Samsung Solve for Tomorrow Indonesia 2025.

Baca Juga: Suara Pemuda Pesisir di COP30: Icheiko Ramadhanty Dorong Keadilan Iklim dan Energi Terbarukan

Dari panggung nasional, mereka melaju ke tingkat regional hingga akhirnya bersaing dengan puluhan tim terbaik dari berbagai negara.

RunSight sendiri merupakan kacamata pintar berbasis kecerdasan buatan yang dirancang khusus untuk membantu pelari tunanetra berlari dengan aman dan mandiri.

Inovasi ini lahir dari pengalaman personal tim yang melihat langsung keterbatasan alat bantu olahraga bagi penyandang disabilitas.

“RunSight berawal dari obrolan sederhana dengan teman kami yang kehilangan penglihatan, tapi tetap ingin berlari. Dari situ kami sadar teknologi harus inklusif dan relevan dengan kebutuhan nyata,” ujar Kaindra Rizq Sachio.

Debut manis Indonesia di Samsung Solve for Tomorrow Global 2025, RunSight karya Labmino. (samsung)

Baca Juga: Travel Lebih Gampang! SIM Indonesia Diterima di Luar Negeri, Ini Negara dan Aturannya

RunSight: Dari Ide Lokal ke Panggung Dunia

Perjalanan RunSight tidak mudah. Tim Labmino harus melewati seleksi regional yang diikuti 39 tim dari berbagai kawasan, mulai dari Asia Tenggara, China, Eropa, hingga Amerika.

Seluruh proses dilakukan secara daring, dengan standar penilaian yang jauh lebih ketat.

“Tahap regional membuka perspektif baru. Kami belajar bagaimana ide lokal bisa dikemas agar berdampak global. Rasanya bangga membawa nama Indonesia di forum internasional,” kata Anthony Edbert Feriyanto.

Baca Juga: Bosscha Naik Kelas! Hadirkan Teleskop VGOS Pertama di Indonesia, Bisa Deteksi Keberadaan Alien?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X