KONTEKS.CO.ID – Harapan akan kemandirian energi Indonesia semakin nyata lewat inovasi anak muda Jonggol, Muhammad Ikhlas Thamrin.
Ia berhasil menciptakan Bobibos, bahan bakar nabati yang seluruh proses riset dan produksinya dilakukan di dalam negeri.
Ikhlas menjelaskan, untuk memproduksi 3.000 liter Bobibos, dibutuhkan sekitar 9.000 ton jerami, setara dengan hasil dari satu hektare sawah padi.
Limbah batang kering dari tanaman padi itu diekstraksi dengan serum menggunakan mesin rancangan sendiri.
“Menggunakan mesin yang kami rancang, ada lima tahap atau proses agar bahan baku tersebut menjadi bahan bakar ramah lingkungan Bobibos,” ujar Ikhlas yang dilansir Rabu, 12 November 2025.
Nama Bobibos sendiri merupakan akronim dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos!.
Bahan bakar ini diklaim memiliki Research Octane Number (RON) 98, setara dengan bahan bakar kualitas tinggi yang biasa digunakan kendaraan premium.
Bobibos Disambut Gubernur Jawa Barat
Keunggulan utama Bobibos terletak pada bahan bakunya yang sepenuhnya berasal dari limbah pertanian, khususnya jerami padi.
Hal ini menjadikan Bobibos sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan dan berpotensi membantu mengurangi polusi sekaligus memanfaatkan limbah pertanian yang selama ini terbuang.
Penemuan tersebut mendapat sambutan positif dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang bahkan turut menguji langsung bahan bakar Bobibos pada mesin traktor di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang.
“Kami siap menyuplai limbah jerami dari 1.200 hektare sawah di Lembur Pakuan,” ujar Dedi dalam kesempatan yang sama.
Artikel Terkait
Bobibos, Bahan Bakar Nabati Buatan Indonesia: Murah, Ramah Lingkungan, dan Siap Kurangi Ketergantungan Energi Fosil
Profil Ikhlas Thamrin, dari Aktivis Demo BBM hingga Bikin Bahan Bakar Bobibos
Labuan Bajo Jadi Destinasi Top Asia 2026, Pesona Komodo dan Alam Liarnya Paling Juara!
Jadi Wisudawan Doktor Fisika Termuda ITB, Jessie Manopo Ungkap Rahasia Lulus di Usia 25 Tahun dan Karier Periset di Jepang
Bobibos, Inovasi Bahan Bakar dari Jerami Karya Anak Bangsa: Murah, Ramah Lingkungan, dan Siap Saingi BBM