KONTEKS.CO.ID – Sosok Jessie Manopo menjadi sorotan pada momen Wisuda ITB Oktober 2025 yang berlangsung baru-baru. Ia menjadi perhatian karena menyandang status wisudawan Doktor (S3) termuda.
Di usia yang baru menginjak 25 tahun 10 bulan, Jessie Manopo sukses meraih gelar bergengsi di bidang Doktor Fisika dengan predikat "Summa Cumlaude". Capaiannya itu menunjukkan dedikasi dan kecerdasan yang atas rata-rata.
Ia mengatakan, kunci utama di balik percepatan studinya adalah program PMDSU atau Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul.
Baca Juga: Indonesia Rajai Semua Kategori Festival Budaya MAMF 2025 di Korsel
Program ini dirancang sebagai "tol" akademik yang mengintegrasikan jenjang S2 dan S3. Sehingga memungkinkan penyelesaian kedua tingkat pendidikan itu hanya dalam waktu empat tahun.
Motivasinya untuk bergabung dengan PMDSU telah terbangun sejak menempuh pendidikan S1.
"Awalnya waktu S1 ada kakak tingkat yang juga lanjut S2-S3 dengan beasiswa PMDSU. Beliau diundang ke kampus untuk mengisi acara, dan setelah mendengar testimoninya saya jadi tertarik," tuturnya.
Jessie juga melihat nilai lebih dari program yang menyediakan kesempatan riset di luar negeri dalam program PKPI-PMDSU. Di samping dorongan internal untuk berkarier di bidang riset yang memang membutuhkan kualifikasi S3.
Baca Juga: Bangga! Ponorogo dan Malang Resmi Masuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO, Kreativitas Indonesia Mendunia
Dari Fisika SMA hingga Material Komputasi
Jessie telah menunjukkan ketertarikannya pada sains sejak SMA. "Kalau dulu SMA suka matematika dan fisika lantaran seru. Ilmunya bisa melatih cara berpikir," kenangnya.
Perjalanan akademik doktornnya dimulai dari S1 Fisika di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Studi itu diselesaikan dengan predikat Cumlaude.
Di sinilah minatnya semakin terasah tajam. Ia merasa dosen-dosen S1 di UPI berhasil mengajar dan membuatnya melihat fisika sebagai ilmu menarik untuk mempelajari alam semesta.
Titik baliknya terjadi di semester 6, saat ia mulai belajar Fisika Zat Padat. Dari sana, Jessie tertarik menekuni riset di bidang ilmu material.
Artikel Terkait
Selamat, Raffi Ahmad Dapat Gelar Doktor Honoris Causa dari Kampus Thailand
Kritik Menohok Profesor NTU Singapura untuk UI karena Loloskan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia
Penjelasan Bahlil Lahadalia soal Gelar Doktor yang Ditangguhkan oleh MWA UI
Mahasiswa ITB Mengguncang Panggung AI Dunia di Ajang Main Conference ACL 2025
Mengenal Lebih Dekat Zagy Berian, Jebolan ITB yang Kini Jadi Penasihat Muda Sekjen PBB untuk Perubahan Iklim