• Minggu, 21 Desember 2025

Bikin Haru, 8 Siswa Difabel Borong 7 Medali Perak dan 1 Perunggu di Ajang Tata Boga Internasional

Photo Author
- Selasa, 29 Juli 2025 | 17:45 WIB
Delapan murid berkebutuhan khusus berhasil menjadi juara di ajang tata boga tingkat internasional, The 14th Salon Culinaire 2025. (Kemendikdasmen)
Delapan murid berkebutuhan khusus berhasil menjadi juara di ajang tata boga tingkat internasional, The 14th Salon Culinaire 2025. (Kemendikdasmen)

KONTEKS.CO.ID - Prestasi membanggakan nama Indonesia bukan hanya milik siswa normal, tapi juga pelajar dengan keterbatasan atau difaabel. 

Ya keterbatasan bukan hambatan untuk meraih prestasi hingga ke ajang Internasional. 

Seperti halnya prestasi yang dicapai oleh delapan murid berkebutuhan khusus di ajang tata boga tingkat internasional, The 14th Salon Culinaire 2025. 

Baca Juga: Dua Siswa MAN IC Serpong Juara Riset di Kompetisi Riset Internasional Thailand

Mereka sukses merebut tujuh medali perak, satu medali perunggu, dan penghargaan The Highest Score - Class 01 Fondant Cake Figures.

Tujuh medali perak masing-masing direbut oleh Mawaddah Warahmah dari SLB Negeri Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan; Desta Fais Kurniawandari SLB Harmoni, Sidoarjo, Jawa Timur; Rizki Ramadan dari SLB Prof Dr Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Jambi, Kota Jambi.

Lalu Roainun dari SLB Negeri Pangeran Cakrabuana Kab. Cirebon, Jawa Barat; Faracya Kaila dari SLB Negeri Pembina Palembang, Sumatera Selatan; Hepi Vania Zendrato SLB Negeri 1 Padang, Sumatera Barat; dan I Made Ardika dari SLB Negeri 1 Badung, Bali. 

Baca Juga: IPK Fenomenal 4,27 Austin Senna Wijaya di Columbia University: Jago Ilmu Pasti hingga Bahasa Mandarin!

Kemudian, medali Perunggu diraih oleh Diandra Ratih Livya dari SLB Negeri 1 Bantul, DI Yogyakarta. Untuk Penghargaan The Highest Score - Class 01 Fondant Cake Figures juga berhasil diraih oleh Mawaddah Warahmah.

“Selamat atas prestasi yang diraih oleh adik-adik. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi untuk anak-anak Indonesia,” kata Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikdasmen, Maria Veronica Irene Herdjiono, di Jakarta, melansir Selasa 29 Juli 2025. 

Irene juga mengapresiasi peran para pembina dan guru pendamping siswa selama pembinaan hingga pelaksanaan lomba. 

Baca Juga: 'Kecil-Kecil Cabe Rawit', 2 Siswa MTsN 1 Pati Kalahkan Ribuan Peserta dari 41 Negara: Panen Medali di SIMOC 2025 di Singapura

“Terima kasih kepada Tim Pembina dan guru pendamping yang telah membina anak-anak dengan baik sehingga meraih prestasi di ajang The 14th Salon Culinaire,” tambahnya.

Prestasi yang diraih para murid ini akan tercatat di pangkalan data talenta nasional yaitu Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT). “Prestasi yang adik-adik raih di ajang ini tentunya akan bisa diakses dan terdata di SIMT,” jelasnya lebih lanjut. 

Sebelum berkompetisi, delapan siswa-siswi berkebutuhan khusus tersebut telah melalui pembinaan sebanyak tiga tahap yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kemendikdasmen.

Baca Juga: Restoran Asal Bintaro, Meatguy Steakhouse Masuk Daftar 101 Restoran Steak Terbaik Dunia

Raihan prestasi ini tentunya tidak lepas dari peran para pembina. Ucu Sawitri selaku Koordinator Pembina, mengatakan para siswa masing-masing memiliki kompetensi yang baik dan berkompetisi dengan kompetitor yang bukan berkebutuhan khusus. 

“Anak-anak meraih prestasi yang luar biasa karena mereka bersaing dengan chef profesional, Siswa Perhotelan dan kalangan industri kuliner. Saya berharap melalui kompetisi ini anak-anak juga mendapatkan pengalaman yang berharga,” harap Ucu.

Cerita Haru para Peserta Difabel

Para murid berkebutuhan khusus memiliki cerita yang mengharukan untuk bisa mencatat prestasi di ajang The 14th Salon Culinaire. 

Salah satunya, Mawaddah Warahmah dari SLB Negeri Kandangan Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Guru pendampingnya, Fitria Nuraini Herawati, menceritakan bahwa Mawaddah harus menempuh perjalanan jauh selama empat jam untuk sampai ke bandara. Selain itu, siswa didiknya itu berasal dari keluarga yang tidak mampu. 

Baca Juga: 20 Kota dengan Makanan Terenak di Dunia, Ada Jakarta loh!

“Perjuangan Mawaddah sangat luar biasa. Untuk sampai ke bandara, ia menempuh perjalanan empat jam. Ayahnya adalah seorang buruh serabutan dan Ibunya seorang buruh tani. Jadi saya lihat, dukungan orang tua Mawaddah sungguh luar biasa,” kata Fitria terharu. 

Berdiri di samping Fitria, Mawaddah juga mengutarakan perasaannya setelah meraih medali Perak dan Penghargaan The Highest Score - Class 01 Fondant Cake Figures. 

“Saya sungguh senang dan bahagia. Saya bisa juara, teman-teman lainnya juga pasti bisa juara,” ungkap Mawaddah. 

Cerita lainnya juga datang dari Rizki Ramadan dari SLB Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Jambi, Kota Jambi. Guru pendampingnya, Gustira Mayasari mengungkapkan Rizki sehari-hari tinggal di asrama karena jarak waktu tempuh dari sekolah ke rumahnya memakan waktu empat jam. 

Baca Juga: Bangun Sistem Pertahanan Berbasis AI, Mahasiswa Unhan Raih 2 Emas di Kompetisi Desain di Tokyo

“Alhamdulilah berkat keyakinan dan bimbingan para pembina dan fasilitasi dari Puspresnas, Rizki bisa meraih prestasi. Tak membayangkan Rizki bisa sejauh ini. Semoga Rizki bisa mengangkat derajat orang tuanya,” ucap Gustira. 

Sekadar informasi, The 14th Salon Culinaire berlangsung pada 22-25 Juli 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo), Indonesia. 

Ajang ini merupakan ajang bergengsí skala dunia dari kolaborasi Association of Culinary Professionals Indonesia bersama World Association of Chefs Societies and the Indonesia Pastry Bakery Society. 

Dalam ajang ini, peserta membuat dan menghias kue sesuai kreativitas mereka. Kemudian, peserta diberi waktu selama dua Jam. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X