KONTEKS.CO.ID - Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) bekerja sama dengan mitra industri untuk memanfaatkan radiasi dalam mengolah limbah plastik.
Upaya ini ditujukan untuk mengatasi limbah plastik di kawasan Asia dan Pasifik, di mana polusi plastik mencapai tingkat tertinggi sepanjang sejarah.
Para peneliti IAEA tengah mengoordinasikan solusi ‘terobosan’ dalam inisiatif bertajuk Nuclear Technology for Controlling Plastic Pollution (Teknologi Nuklir untuk Mengendalikan Polusi Plastik).
Terobosan itu diluncurkan pada 2020 untuk mengurangi polusi plastik di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Pengujian terbaru menunjukkan metode daur ulang menggunakan iradiasi nuklir dapat mengubah limbah plastik.
Termasuk plastik yang sulit didaur ulang, menjadi produk berkinerja tinggi.
Baca Juga: Mahasiswa Undip Ubah Limbah Tahu Jadi Plastik yang Bisa Dimakan, Langsung Sabet Penghargaan
Pencangkokan Silang (Crosslinking)
Pencangkokan kimia secara tradisional telah digunakan dalam produksi polietilena.
Para peneliti menunjukkan bahwa pencangkokan silang yang diinduksi oleh radiasi pengion dapat menghasilkan produk plastik dengan kualitas lebih baik tanpa memerlukan suhu dan tekanan tinggi, serta tanpa meninggalkan residu kimia beracun.
Produsen komposit kayu-plastik Indonesia, PT Viro, bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyediakan bahan dan membantu dalam pengujian ketahanan. Langkah selanjutnya adalah merencanakan produksi dalam skala besar.
"Kolaborasi dalam riset dan inovasi teknologi radiasi untuk modifikasi polimer harus terus didorong," kata Prof. Anugerah Widiyanto, yang turut memimpin proyek ini.
"Indonesia dapat memainkan peran sentral dalam kolaborasi ini di bawah kerangka kerja sama teknis IAEA."
Baca Juga: Good Job, Profesor ITS Oplos Limbah Plastik dan CPO Jadi BBM dengan RON Melebihi Pertamax Turbo
Mikroserbuk (Micropowder)
Melanjutkan inisiatif ini, Badan Nuklir Malaysia bermitra dengan dua perusahaan swasta, HDD Technology dan Alam Flora Environmental Solutions.
Artikel Terkait
Spesifikasi Mitsubishi Colt 2024, Diproduksi September sebagai Daur Ulang Renault Clio
ESDM Ungkap RI Sudah Punya Reaktor Nuklir, Tapi Belum Dimanfaatkan