KONTEKS.CO.ID – Indonesia telah memiliki tiga reaktor nuklir riset yang tersebar di Yogyakarta, Bandung, dan Serpong. Meski begitu, belum satu pun dari reaktor tersebut digunakan untuk menghasilkan listrik.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, Selasa 30 April 2025.
Ia menegaskan bahwa Indonesia sebenarnya sudah memiliki pengalaman dalam pengelolaan tenaga nuklir, meski belum sampai tahap komersialisasi untuk pembangkit listrik.
Baca Juga: WHIB Bikin Geger SMAN 70! Kenalan Yuk Sama Boyband Rookie Korea yang Tiba-Tiba Manggung Gratis
“Reaktor di Serpong memiliki kapasitas sekitar 30 megawatt (MW), di Bandung sekitar 2 MW, dan satu lagi ada di Yogyakarta,” kata Dadan.
Ketiga fasilitas tersebut hingga kini hanya digunakan untuk keperluan riset dan belum difungsikan untuk membangkitkan energi listrik.
Dari sisi sumber daya manusia, Dadan menjelaskan bahwa Indonesia punya kapasitas cukup kuat. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memiliki 965 tenaga ahli nuklir, sementara Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) memiliki 254 orang.
Baca Juga: Hampir 40 Tahun Menabung Rp1.000 Tiap Hari, Legiman Akhirnya Naik Haji
Selain itu, sejumlah perguruan tinggi seperti UGM, ITB, dan Politeknik Nuklir juga membuka program studi terkait teknologi nuklir.
Pemerintah pun aktif mengirimkan pegawai untuk menempuh pendidikan pascasarjana di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Rusia, dan Prancis.
Kerja sama pelatihan juga terus berjalan melalui kolaborasi dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), termasuk dukungan negara mitra seperti China dan Korea Selatan untuk mempercepat ketersediaan tenaga terlatih.
Baca Juga: Mendadak, Panglima TNI Copot Jabatan Anak Try Sutrisno Digantikan Mantan Ajudan Jokowi
Pemerintah berharap, langkah-langkah ini dapat memperkuat fondasi pengembangan energi nuklir di masa depan, termasuk menuju pembentukan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang aman dan berkelanjutan.***
Artikel Terkait
Ngoprek Kecanggihan Kapal Induk Nuklir Charles De Gaulle: Ngecasnya Cuma 1 Kali dalam 5 Tahun
Kapal Induk Bertenaga Nuklir USS Harry S Truman Tabrakan dengan Kapal Kargo Raksasa di Laut Mediterania
Presiden Prabowo: Nuklir Bukan Cuma Senjata, tapi Masa Depan Energi Indonesia
Korut Tembakan Rudal Jelajah Strategis, Kim Jong Un: Kami Siap Perang Nuklir
Prancis: Konfrontasi Militer Tak Bisa Dihindari Jika Tak Ada Kesepakatan Nuklir Iran yang Baru