Tantangan Berat
Pelatih Aga Fahlevy mengaku anak-anak didiknya harus menghadapi berbagai tantangan selama bertanding di Jepang.
“Cuaca dingin di Yokohama dan juga ada sedikit perbedaan waktu. Anak-anak harus beradaptasi secepat mungkin dengan cuaca yang dingin," katanya.
"Kita harus bisa menjaga mental anak-anak agar tidak down ketika melihat lawan dari negara lain. Masing-masing anak mempunya rasa takutnya sendiri," lanjutnya.
Baca Juga: Dugaan Keterlibatan Riza Chalid di Kasus Tata Kelola Minyak Mulai Diusut Kejagung
Rachma Hartanti, orang tua atlet menyatakan rasa syukur dan bangga dengan kerja keras maksimal para atlet.
“Perjalanan mereka tidak mudah, penuh dengan latihan, disiplin, dan membagi waktu dengan kewajiban sekolah," katanya.
"Tapi melihat perkembangan mereka dari waktu ke waktu hingga bisa tampil dengan baik di tingkat internasional membuat kami sangat bangga," kata Rachma.
Rahma adalah ibu dari Amanda Mikayla Anindito (7 tahun) yang ikut kategori Cheerleading Elementary School Lower Grade dan Andara Makayla Anindito untuk kategori Cheerleading Junior 1.
Tim Cheerleading Indonesia
Indonesia dalam ajang internasional ini terbagi menjadi sejumlah tim yaitu Twilight dan WAW dengan pelatih Aga Fahlevy.
Shooting Stars, Galaxy dan Universe dengan pelatih Shelma Nurkinanty, Unicorn dengan pelatih Dian Diana Henuck.
ICC All Stars dengan pelatih Michael Defretes, dan tim United All Stars dengan pelatih Pleti Junias.
Kategori yang diikuti adalah Cheerleading Elementary School Lower Grade (6-8 tahun), Cheerleading Junior 1 (8-12), Cheerleading Junior 2 (12-15 tahun), dan Cheerleading Doubles (16 tahun).***
Artikel Terkait
Fix! Xiumin EXO Comeback Solo Maret 2025 Usai Get Set, Go di Jepang
IIMS 2025: Perang Terbuka Pabrikan Jepang vs China di Indonesia Dimulai Hari Ini
Jadwal Perempat Final Piala Asia U-20, Iran Vs Jepang Paling Dinanti
Lee Ji Ah Terseret Kasus Rebutan Warisan Ratusan Miliaran Masa Penjajahan Jepang
Dubes Jepang Ajak Pelajar dan Pekerja RI ke Negaranya di Tengah Viralnya Tagar Kabur Aja Dulu Viral
Bursa Karbon RI Ungguli Jepang dan Malaysia, Transaksi Jadi Buktinya