• Minggu, 21 Desember 2025

Lonjakan Harga Sawit Mengintai, Indonesia Diminta Hentikan Moratorium Perkebunan

Photo Author
- Rabu, 24 September 2025 | 18:35 WIB
Ilustrasi minyak kelapa sawit. (Istimewa)
Ilustrasi minyak kelapa sawit. (Istimewa)

Ia memperkirakan pertumbuhan pasokan minyak sawit hanya sekitar 1 juta ton pada 2025/26, lebih rendah dari 1,5 juta ton pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Sidang Perdana Perceraian Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf Deadlock, Kuasa Hukum Beberkan Alasannya!

India, sebagai salah satu importir terbesar, diprediksi menaikkan impor minyak sawit menjadi 9,3 juta ton dari 8,2 juta ton pada 2024/25.

Sementara itu, total impor minyak nabati India diperkirakan naik 5 persen menjadi 17,1 juta ton.

Di sisi lain, harga minyak nabati lain seperti kedelai dan bunga matahari juga berpotensi naik.

Baca Juga: DPR Sepakat Bentuk Pansus Agraria Serap Aspirasi Petani, Disahkan pada Paripurna 2 Oktober 2025

Minyak kedelai, pesaing terdekat sawit, bisa melonjak lebih dari 40 persen karena meningkatnya permintaan biodiesel di Amerika Serikat.

Namun, minyak bunga matahari diprediksi kembali kompetitif pada pertengahan 2026 seiring panen melimpah di Laut Hitam dan Argentina.

Volatilitas harga minyak sawit diperkirakan tetap tinggi, dengan dampak signifikan terhadap inflasi pangan global dan biaya industri.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X