KONTEKS.CO.ID - Pemerintah Indonesia tengah mengolah limbah kelapa sawit, khususnya tandan kosong (EFB), menjadi bioetanol melalui proses ekstraksi glukosa guna mempercepat transisi energi nasional.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan kolaborasi menjadi kunci dalam mewujudkan teknologi ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Kita membutuhkan sinergi lintas sektor antara pemerintah dan industri,” ujarnya dalam keterangan pers, awal pekan ini.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Andi Rizaldi, menjelaskan inisiatif ini dijalankan melalui kerja sama antara Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBSPJIA) dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Selain itu, PT Rekayasa Industri dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menjadi mitra strategis BBSPJIA dalam pengembangan teknologi energi terbarukan, juga turut terlibat.
“Kami berkomitmen mendukung pengembangan standardisasi dan layanan industri yang dapat mendorong sektor industri lebih kompetitif sekaligus berkelanjutan secara lingkungan,” kata Rizaldi.
Baca Juga: Kejagung Sita Tanah Rp35 Miliar Pencucian Uang Zarof Ricar
Ia menambahkan, BBSPJIA memiliki peran penting sebagai lembaga teknis yang fokus mengonversi limbah agroindustri menjadi produk bernilai.
Melalui fasilitas EFB Fractionation Pilot Plant, lembaga ini mampu mengolah limbah tandan kosong menjadi bioetanol, glukosa, xilosa, lignin, dan turunan lainnya.
Kepala BBSPJIA Yuni Herlina Harahap menekankan fasilitas percontohan ini berfungsi sebagai wadah riset dan pengembangan.
Hal ini untuk mendukung industri dalam menghasilkan energi terbarukan dari limbah kelapa sawit yang selama ini kurang dimanfaatkan.
“Proyek ini diharapkan dapat mendorong pengembangan teknologi bioenergi berbasis sawit berkelanjutan serta membuka peluang kerja sama riset lebih lanjut untuk memanfaatkan biomassa sebagai sumber energi ramah lingkungan,” ujarnya.
Artikel Terkait
Ekspor Sawit Indonesia Naik 69 Persen pada Juli, India Jadi Pasar Utama
Ekspor Sawit Sumbang Rp17,14 Triliun, Jadi Penopang Surplus Perdagangan Indonesia
Indonesia Tawarkan Ekspor Minyak Sawit untuk Tekan Tarif 19 Persen AS
APPKSI Desak Kejagung Usut Dugaan Korupsi Dana Subsidi Sawit Rp179 Triliun di BPDPKS
Pemerintah Tambah Lahan Sawit buat Agrinas, Kini Mencapai 1,5 Juta Hektare