Demo di Kantor Pusat BCA Makin Panas, Aktivis Desak Usut Skandal BLBI dan Dugaan Kebocoran Data Rekening Nasabah

KONTEKS.CO.ID - Gelombang aksi mahasiswa dan masyarakat sipil hari ini mengarah ke Kantor Pusat Bank Central Asia (BCA) di Menara BCA, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Dalam dua sesi berbeda, para pengunjuk rasa menyoroti dua isu besar: dugaan penyebaran data nasabah yang melanggar aturan perlindungan data pribadi dan polemik lama terkait kasus BLBI serta akuisisi saham mayoritas BCA.

Aksi Pagi: Desakan Usut Dugaan Penyebaran Data Nasabah

Baca Juga: Menko Airlangga Sebut Realisasi Investasi Semester I-2025 Capai Rp942 Triliun, Klaim Serap 1,2 Tenaga Kerja

Sekitar pukul 10.00 WIB, Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia datang dengan membawa isu perlindungan data pribadi.

Mereka menilai ada indikasi serius penyalahgunaan rekening koran nasabah BCA yang berpotensi melanggar Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi.

Koordinator lapangan, Roberto Vaildo, menegaskan bahwa pihaknya menuntut investigasi menyeluruh terhadap dugaan kebocoran ini.

Menurutnya, jika data keuangan masyarakat bisa diakses dan digunakan tanpa izin, maka kredibilitas lembaga perbankan akan runtuh.

Baca Juga: Laptop Gaming Terbaik 2025 di Bawah 10 Juta, Dijamin Bikin Main Makin Lancar!

“Data nasabah itu bersifat sangat pribadi. Kalau sampai bocor, bukan hanya soal pelanggaran hukum, tapi juga soal kepercayaan publik terhadap perbankan nasional,” ujarnya di lokasi aksi.

Mereka menekankan bahwa kasus ini tidak bisa dianggap sepele, sebab menyangkut rasa aman jutaan nasabah.

Pemerintah dan otoritas keuangan didorong untuk turun tangan memastikan perlindungan data berjalan nyata, bukan sekadar wacana.

Aksi Siang: Sorotan Lama tentang Skandal BLBI

Baca Juga: Uni Eropa Didesak segera Cabut Bea Masuk Biodiesel Sawit dari Indonesia

Memasuki pukul 12.00 WIB, giliran kelompok yang menamakan diri Gerakan Rakyat Lawan Mafia hadir dengan tuntutan berbeda.

Mereka menyoroti skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang kembali menyeret nama BCA.