KONTEKS.CO.ID – Pemerintah menargetkan bisa menggapai pertumbuhan ekonomi 5,4% pada 2026 mendatang.
Terbilang ambisius, target ini dianggap sebagai langkah awal yang penting guna mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi. Artinya sebagai pijakan Indonesia menuju skenario jangka menengah pertumbuhan 8%.
Keyakinan itu diungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti Rapat Kerja Komisi XI DPR di Jakarta pada akhir pekan kemarin.
Baca Juga: Viral Kisah Tukang Pos Baik Hati Angkat Jemuran Warga dari Hujan
Menurut dia, angka itu sebagai pijakan untuk persiapan menuju 8%. “Pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,4 persen di tahun 2026 adalah langkah awal yang sangat penting dan strategis. Ini dalam rangka memacu optimisme skenario hingga 8%,” ucap Menkeu yakin, Minggu 24 Agustus2025.
Menurut Sri Mulyani, target itu ditempuh secara hati-hati. Dikatakannya, dalam target pertumbuhan ekonomi yang tinggi selalu ada baseline dan downside risk yang menyertai.
“Namun kita juga tahu selalu bahwa di dalam growth target yang tinggi selalu ada apa yang disebut baseline dan downside risk yang harus kita perhatikan. Sehingga kita mampu untuk menjaga momentum pertumbuhan tanpa kehilangan kredibilitasnya dan tetap ditopang dengan langkah-langkah yang memang konsisten untuk mencapainya,” tuturnya.
Baca Juga: Ini Respons Kemenkes dan RSCM Terkait Pernyataan Dokter Piprim
Guna menembus pertumbuhan ekonomi 2026, Kementerian Keuangan bekerja sama erat dengan seluruh anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Fokus utama kebijakan adalah menciptakan kondisi ekonomi yang tidak hanya stabil, tetapi juga bisa menstimulasi pertumbuhan.
Langkah konkret yang ditempuh mencakup diversifikasi instrumen fiskal, dari sisi belanja negara, pembiayaan, juga instrumen dari sisi penerimaan. Misalnya, instrumen pajak untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Viral Kisah Tukang Pos Baik Hati Angkat Jemuran Warga dari Hujan
“Jadi memang dalam hal ini tugas kami adalah berat di dua sisi yang sangat ekstrem. Di satu sisi menaikkan penerimaan pajak, di sisi lain mendukung iklim investasi untuk terciptanya growth yang lebih tinggi. Ini akan kami jaga secara hati-hati, balance di antara dua tujuan yang sama sekali berbeda,” tukasnya. ***
Artikel Terkait
Indonesia Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi dalam Dua Tahun Terakhir
Ekonom Ragukan Pertumbuhan Ekonomi RI Naik 5,12 Persen, Istana: Mungkin Framing
Dipicu Stimulus Pemerintah, Sektor Pariwisata Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025
Bahlil Ingatkan Kader untuk Dukung Pemerintahan Prabowo, Sebut Soal Andil dalam Pertumbuhan Ekonomi
Bedah RAPBN 2026, Seknas FITRA :Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Ketinggian, Presiden Prabowo Hanya Pencitraan!