KONTEKS.CO.ID - Israel meningkatkan dan memperluas serangan militernya di wilayah Jalur Gaza.
Keputusan tersebut pun mendapat kecaman dari Pemerintah Arab Saudi dan menyebut hanya memperburuk krisis kemanusiaan.
Kementerian Luar Negeri Saudi menyatakan kecaman dengan "istilah paling keras terhadap eskalasi militer pendudukan Israel di Jalur Gaza bagian utara dan selatan, dan perluasan dalam menduduki sebagian besar wilayah tersebut".
Baca Juga: Presiden Tunjuk Bimo Wijayanto sebagai Dirjen Pajak, Disuruh Mempercepat Sistem Coretax
Mereka menegaskan, perluasan serangan Tel Aviv bertentangan dengan hukum hak asasi manusia (HAM) dan piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Hal ini bertentangan dengan keinginan masyarakat internasional, hukum hak asasi manusia, dan konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta menghambat tercapainya perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut," tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya, menukil Saudi Press Agency.
Tak hanya itu, Kementerian Luar Negeri Saudi juga memperingatkan soal pelanggaran yang terus dilakukan Israel dalam serangan-serangannya di Jalur Gaza.
Baca Juga: Ibrahim Sjarief, Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia Akibat Pendarahan Otak
"Kerajaan memperbarui kutukan dan kecamannya terhadap semua operasi darat yang dilancarkan tentara Israel," lanjutnya.
Kementerian Luar Negeri Saudi juga menyebut hal ini akan memperburuk krisis kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza.
Sebelumnya, pihak militer Israel mengumumkan pasukan mereka telah memulai "operasi darat yang ekstensif" di wilayah Jalur Gaza bagian utara dan bagian selatan, pada Minggu 18 Mei 2025.
Baca Juga: Alasan Kuat Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah Masuk Daftar Forbes 30
Mereka mengatakan, meningkatkan operasi baru di daerah kantong Palestina tersebut.
Diketahui, serangan Israel telah menghancurkan Jalur Gaza dan 2,3 juta penduduknya meninggalkan rumah.