KONTEKS.CO.ID - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak permintaan Amerika Serikat (AS) untuk melepas separuh sumber daya mineral atau tambang mineralNYA sebagai imbalan dukungan dari Negeri Paman Sam tersebut.
Sumber daya mineral tersebut meliputi logam, termasuk emas, besi, perak, tembaga, platina, nikel, air raksa, lithium, uranium, hingga kobalt. Ukraina memiliki sekitar 5 persen sumber daya mineral di dunia.
Dalam sebuah pertemuan tertutup pada Rabu, Zelensky menolak tawaran AS. Melansir dari CNN, terdapat lima orang yang tahu mengenai proposal tersebut.
Baca Juga: Kronologi Kim Sae Ron Meninggal Dunia, Padahal Lagi Menyepi Akibat Diserang Skandal Bertubi-tubi
Mereka menerangkan dalam proposal tersebut AS meminta Ukraina beri 50 persen saham di semua sumber daya mineral mereka.
AS meminta sumber daya seperti grafit, lithium, dan uranium sebagai kompensasi bantuan di masa lalu dalam upaya Kyiv melawan Rusia.
Tak hanya sumber daya mineral, seorang pejabat Ukraina yang juga tahu soal proposal menyebut AS juga menginginkan sumber daya energi Kyiv.
Baca Juga: Presiden Argentina Javier Milei Terseret Skandal Kripto, Oposisi Desak Pemakzulan!
Pada Sabtu 15 Februari 2025, Zelensky mengakui di depan awak media bahwa telah menolak proposal AS. Namun dia tidak membeberkan rincian isi proposal selain berkata proposal tidak mencakup jaminan keamanan dari AS.
"Saya tidak melihat adanya hubungan ini dalam dokumen tersebut. Menurut saya, dokumen itu belum siap untuk melindungi kita, kepentingan kita," kata Zelensky mengutip dari New York Times.
Akan tetapi, pejabat Ukraina berkata proposal itu tawaran separuh saham sumber daya mineral, sumber daya alam lain seperti minyak dan gas juga klaim atas setengah pendapatan Ukraina dari ekstraksi sumber daya dan penjualan liesensi ekstraksi baru.
Baca Juga: Saat Prabowo Bicara Soal Jokowi, BGN dan Target Makan Bergizi Gratis, Singgung Tongkat Nabi Musa
Ukraina memang memiliki sumber daya alam yang kaya. Ada sebanyak 109 endapan mineral penting termasuk endapan yang mengandung bijih titanium, lithium, dan uranium.
Sementara itu Ukraina tidak asing lagi dengan konsep mencampurkan keamanan dan bisnis dengan AS di bawah Presiden Donald Trump.
Artikel Terkait
Ugal-ugalan Donald Trump, Mau Bubarkan Departemen Pendidikan Peninggalan Presiden Jimmy Carter
2 WNI di AS Jadi Korban Kebijakan Kontroversial Donald Trump soal Imigran
Ogah Tanggapi Permasalahan Visa Pangeran Harry, Donald Trump: Dia Sudah Cukup Bermasalah dengan Istrinya
Donald Trump Mulai Pangkas Pegawai Federal, Serikat Pekerja Melawan
Hakim AS Izinkan Donald Trump Laksanakan Program Pensiun Dini Pegawai Federal