Di tingkat universitas, ia menempuh pendidikan di Pembroke College, Oxford, dan kemudian di School of Foreign Service, Georgetown University—institusi yang terkenal mencetak diplomat-diplomat kelas dunia.
Karier Militer dan Pengangkatan sebagai Raja
Sebelum memimpin negara, Abdullah II lebih dulu dikenal dengan karier militernya.
Ia mendapatkan pelatihan di Royal Military Academy Sandhurst, Inggris, dan meniti karier militer dari pangkat letnan pertama hingga mayor jenderal di Angkatan Bersenjata Yordania.
Baca Juga: Wagub Babel Hellyana Diperiksa dalam Kasus Dugaan Ijazah Palsu, Polri Sita Barang Bukti Ini
Ia juga pernah memimpin pasukan khusus, unit elite yang menjadi kebanggan nasional Yordania.
Setelah Raja Hussein wafat pada 7 Februari 1999, Abdullah resmi naik tahta sebagai Raja Yordania, memulai era baru kepemimpinan di negara tersebut.
Peran Raja Abdullah II dalam Reformasi dan Diplomasi Internasional
Mendorong Modernisasi dan Reformasi Domestik
Baca Juga: Sosok KGPH Hangabehi, Kandidat Raja Keraton Surakarta yang Dikenal sebagai Pemerhati Keris dan Penjaga Museum
Dalam negeri, Abdullah II dikenal sebagai pemimpin yang mendorong reformasi ekonomi dan modernisasi pemerintahan.
Ia fokus pada peningkatan lapangan pekerjaan, pemberdayaan pemuda, serta pengembangan sektor pendidikan dan teknologi.
Upaya ini menjadi fondasi transformasi ekonomi Yordania, terutama untuk menghadapi tantangan global dan isu pengungsi Suriah yang memberi tekanan besar terhadap negara tersebut.
Diplomasi Global dan Peran dalam Perdamaian
Baca Juga: MK Tolak Uji Materiil UU PPh soal Pajak Uang Pensiun, Permohonan Dinilai Tak Jelas
Dalam politik luar negeri, Raja Abdullah II aktif mengadvokasi perdamaian di Timur Tengah.
Ia mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel–Palestina dan menekankan pentingnya toleransi antaragama.
Salah satu inisiatif terbesarnya adalah “Pesan Amman” tahun 2004 yang menegaskan nilai-nilai Islam moderat, dialog lintas agama, dan penolakan ekstremisme.
Kiprahnya membuat Abdullah II dihormati secara internasional sebagai jembatan antara dunia Islam dan komunitas global.
Baca Juga: Pengukuran Ulang Pemkot Bandung Justru Jadi Modal Warga Dago Elos Laporkan Dugaan Data Fiktif ke BPK
Kehidupan Pribadi dan Minat Sang Raja
Raja Abdullah II menikahi Ratu Rania Al Abdullah pada 10 Juni 1993 dan dikaruniai empat anak: Pangeran al-Hussein, Putri Iman, Putri Salma, dan Pangeran Hashem.
Di luar aktivitas kenegaraan, ia memiliki sejumlah hobi unik seperti menyelam, terjun payung, pilot helikopter, hingga balapan mobil.
Artikel Terkait
Perbatasan Kamboja dan Thailand Panas Lagi: 1 Orang Tewas Tertembak, Ratusan Keluarga Dievakuasi
Bos Judol Diekstradisi ke China, Profil She Zhijiang: Keluarga Miskin, Belajar Program Komputer di Filipina, Bangun Kerajaan Judi di Myanmar - Kamboja
Wanita Jepang Menikahi Karakter AI Ciptaannya: Kisah Kano dan Klaus, Mengaburkan Batas Realitas dan Cinta
AS Tetapkan Empat Kelompok di Eropa sebagai Teroris, Sebut Mereka 'Antifa Kekerasan'
Ini Empat Kelompok yang Dimasukkan AS sebagai Teroris Global Terbaru, Dianggap Pengikut Antifa