KONTEKS.CO.ID - Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi kembali menjadi sorotan setelah namanya disebut sebagai salah satu kandidat raja atau calon PB XIV.
Sosok KGPH Hangabehi, kandidat Raja Keraton Surakarta, pemerhati keris dan penjaga museum, mencuri perhatian karena perannya yang konsisten dalam merawat warisan budaya Keraton, terutama koleksi museum dan dunia perkerisan.
Mencuatnya Nama KGPH Hangabehi sebagai Calon Raja
Baca Juga: Jaga Peluang Indonesia, Gregoria Melangkah ke Semifinal Kumamoto Masters 2025
Isu penunjukan calon PB XIV muncul kuat setelah agenda rapat keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta pada Kamis, 13 November 2025.
Pertemuan itu dihadiri putra-putri dalem PB XII dan PB XIII, serta difasilitasi Maha Menteri Keraton, KGPA Tedjowulan. Dalam forum inilah nama Hangabehi disebut sebagai kandidat paling potensial.
Hangabehi adalah putra mendiang PB XIII dari pernikahan kedua dengan KRAy Winarni, sebelum sang ayah naik takhta.
Sejak kecil bernama Gusti Raden Mas Soerjo Soeharto, ia sempat menyandang gelar KGPH Mangkubumi hingga akhirnya berganti menjadi Hangabehi pada 24 Desember 2022.
Baca Juga: Mayoritas Masyarakat Nilai Kondisi Ekonomi Rumah Tangga Tak Ada Perubahan Dibanding Tahun Lalu
Pemerhati Keris yang Aktif di Kancah Internasional
Hangabehi, kelahiran Surakarta 5 Februari 1985, dikenal luas sebagai sosok yang sangat mendalami dunia keris.
Dedikasinya menguat terutama setelah menerima undangan resmi dari Pemerintah Belanda untuk menghadiri pameran keris pada September 2025.
Dalam penjelasannya kala itu, ia menegaskan pentingnya pelestarian tradisi perkerisan sebagai bagian dari identitas budaya Jawa.
Baca Juga: Per September 2025, 1,2 Juta AgenBRILink Bukukan Rp1.294 triliun dari 826 Transaksi Finansial
“Keris bukan sekadar benda pusaka, tetapi narasi panjang peradaban Jawa yang harus dirawat dan dipahami, bukan sekadar disimpan,” ungkapnya pada 7 November 2025.
Penjaga Museum Keraton yang Konsisten Merawat Warisan Budaya
Selain urusan keris, KGPH Hangabehi menjalankan tugas harian sebagai Pengageng Kasentanan, bertanggung jawab langsung terhadap Museum Keraton Kasunanan Surakarta.
Ia menuturkan bahwa banyak koleksi museum yang memerlukan perawatan khusus karena usianya yang panjang.
Baca Juga: Kompolnas: Polri Harus Patuhi Putusan MK Soal Anggotanya di Jabatan Sipil
“Banyak sekali artefak yang ternyata butuh treatment khusus. Koleksi museum ini sebenarnya sudah bisa disejajarkan dengan museum-museum nasional,” jelasnya pada Jumat, 7 November 2025.
Pasca wafatnya PB XIII, Hangabehi menegaskan bahwa museum tidak ditutup penuh selama masa berkabung.
Artikel Terkait
Buntut Kasus Penamparan Siswa di Subang, Guru di Jabar Kini Dilarang Mencubit atau Menjewer
Didanai Bank Dunia, TPST Sentiong Akan Ubah Sampah 14.285 KK Warga Cimahi Jadi Biomassa dan Produk Daur Ulang
Polda Sumut Dinilai Lamban Usut Penyebab Kebakaran Rumah Hakim Khamozaro Waruwu
Polda Sumut Didesak Segera Umumkan Hasil Penyelidikan Penyebab Kebakaran Rumah Hakim Khamozaro Waruwu
Longsor di Cilacap Telan Dua Korban Tewas, 21 Hilang, Tiga Desa Terkubur