Poin 12: Tak Ada yang Diusir dari Gaza
Tidak seorang pun akan dipaksa meninggalkan Gaza, dan mereka yang ingin pergi akan bebas melakukannya dan bebas untuk kembali.
Baca Juga: Dapur MBG di Makassar Setop Operasi, Mitra BGN: Uang Belanja Cuma Dijatah Rp6.500 per Porsi
AS akan mendorong orang-orang untuk tetap tinggal dan menawarkan mereka kesempatan untuk membangun Gaza yang lebih baik.
Poin 13: Nasib Hamas
Hamas dan faksi-faksi lainnya sepakat untuk tidak memiliki peran apa pun dalam tata kelola Gaza, baik secara langsung maupun tidak langsung, atau dalam bentuk apa pun. Semua infrastruktur militer, teror, dan ofensif, termasuk terowongan dan fasilitas produksi senjata, akan dihancurkan dan tidak dibangun kembali.
Akan ada proses demiliterisasi Gaza di bawah pengawasan pemantau independen, yang akan mencakup penempatan senjata secara permanen di luar jangkauan melalui proses dekomisioning yang disepakati, dan didukung oleh kerangka hukum internasional.
Program pembelian kembali dan reintegrasi yang didanai telah diverifikasi oleh pemantau independen. New Gaza akan berkomitmen penuh untuk membangun ekonomi yang sejahtera dan hidup berdampingan secara damai dengan negara-negara tetangga.
Poin 14: Jaminan dari Mitra Regional
Jaminan akan diberikan oleh mitra regional untuk memastikan bahwa Hamas, dan faksi-faksinya, mematuhi kewajiban mereka dan bahwa New Gaza tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangga atau rakyatnya.
Baca Juga: Lima Pekerja Tambang Grasberg Freeport Terus Dicari, Lokasi Makin Dalam, Udara Terbatas
Poin 15: Kerja Sama AS dan Timur Tengah
Amerika Serikat akan bekerja sama dengan mitra Arab dan internasional untuk mengembangkan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) sementara yang akan segera dikerahkan di Gaza.
ISF akan melatih dan memberikan dukungan kepada pasukan polisi Palestina yang telah diseleksi di Gaza, dan akan berkonsultasi dengan Yordania dan Mesir yang memiliki pengalaman luas di bidang ini.
Pasukan ini akan menjadi solusi keamanan internal jangka panjang. ISF akan bekerja sama dengan Israel dan Mesir untuk membantu mengamankan wilayah perbatasan, bersama dengan pasukan polisi Palestina yang baru dilatih.
Sangat penting untuk mencegah amunisi memasuki Gaza dan memfasilitasi aliran barang yang cepat dan aman untuk membangun kembali dan merevitalisasi Gaza. Mekanisme dekonfliksi akan disepakati oleh para pihak.
Baca Juga: Masih Terus Dievakuasi, Korban Meninggal Dunia Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo 3 Orang
Poin 16: Larangan untuk Israel
Israel tidak akan menduduki atau mencaplok Gaza. Seiring dengan terbentuknya kendali dan stabilitas oleh ISF, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan menarik diri berdasarkan standar, tonggak sejarah, dan kerangka waktu terkait demiliterisasi yang akan disepakati antara IDF, ISF, para penjamin, dan Amerika Serikat, dengan tujuan menciptakan Gaza yang aman dan tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel, Mesir, atau warga negaranya.
Praktisnya, IDF akan secara bertahap menyerahkan wilayah Gaza yang didudukinya kepada ISF sesuai dengan kesepakatan yang mereka buat dengan otoritas transisi hingga mereka ditarik sepenuhnya dari Gaza.
Artikel Terkait
Italia dan Spanyol Kirim Kapal Perang Kawal Armada Bantuan Gaza Palestina
Badan Pangan Dunia Salurkan Bantuan Indonesia ke Gaza Senilai Rp200 Miliar
Prabowo Mau Kirim Pasukan ke Gaza, Komisi I DPR: Bukti Presiden Tak Hanya Bicara tapi Siap Bertindak
Hilang Kontak dengan Sandera, Hamas Desak Israel Tarik Pasukan dari Gaza
Geger Baliho Gaza Tampilkan Prabowo, Kemlu RI Tegaskan Sikap Keras ke Israel