• Senin, 22 Desember 2025

Perang Thailand dan Kamboja Memanas, Sudah 33 Orang Tewas

Photo Author
- Senin, 28 Juli 2025 | 10:10 WIB
Perang Thailand dan Kamboja Memanas: 33 Tewas, AS Desak Gencatan Senjata. (X.com/@ybaindonesia)
Perang Thailand dan Kamboja Memanas: 33 Tewas, AS Desak Gencatan Senjata. (X.com/@ybaindonesia)

KONTEKS.CO.ID - Perang antara Thailand dan Kamboja terus berlanjut hingga Minggu, 27 Juli 2025.

Suara dentuman artileri menggema keras di kota Samraong, Kamboja, yang hanya berjarak sekitar 20 kilometer dari garis depan pertempuran.

Menurut laporan AFP, konflik kembali pecah pada dini hari sekitar pukul 04.50 waktu setempat di sekitar dua candi yang menjadi wilayah sengketa.

Baca Juga: Google Meet Hadirkan Fitur Terjemahan Real-Time, Percakapan Tanpa Batasan Bahasa dan No Jeda, Bisa 'Speak' Indonesia?

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, mengonfirmasi bahwa pasukannya terlibat baku tembak dengan militer Thailand.

Sementara itu, Wakil Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Ritcha Suksuwanon, menyebut bahwa pihak Kamboja memulai penembakan artileri lebih awal, sekitar pukul 04.00 pagi.

Pertempuran yang memanas ini merupakan lanjutan dari konflik bersenjata yang pertama kali pecah pada Kamis, 24 Juli 2025), setelah ketegangan lama soal klaim wilayah di perbatasan akhirnya meledak dalam bentuk aksi militer terbuka.

Baca Juga: Presiden RI Pernah Dibuat Marah Presiden AS, Kunjungan Soekarno Akhirnya Berakhir Seperti Ini

Akibat perang ini, setidaknya 33 orang telah dipastikan tewas dari kedua belah pihak.

Selain itu, sekitar 200 warga sipil dilaporkan terpaksa mengungsi demi menghindari bahaya dari zona konflik yang makin meluas.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran besar dari masyarakat internasional, terutama mengingat dampaknya terhadap stabilitas kawasan Asia Tenggara.

Desakan Amerika Serikat untuk Gencatan Senjata

Baca Juga: 7 Kode Redeem FF Free Fire Edisi Senin 28 Juli 2025 Tersedia Gratis di Sini, Sedot Secepat Mungkin!

Merespons eskalasi konflik, Presiden Amerika Serikat Donald Trump turun tangan langsung dengan menghubungi perwakilan kedua negara pada Sabtu, 26 Juli 2025.

Dalam perbincangan tersebut, Trump mendesak agar kedua pihak segera menghentikan pertempuran dan memulai pembicaraan damai.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X