KONTEKS.CO.ID - Perang antara Thailand dan Kamboja terus berlanjut hingga Minggu, 27 Juli 2025.
Suara dentuman artileri menggema keras di kota Samraong, Kamboja, yang hanya berjarak sekitar 20 kilometer dari garis depan pertempuran.
Menurut laporan AFP, konflik kembali pecah pada dini hari sekitar pukul 04.50 waktu setempat di sekitar dua candi yang menjadi wilayah sengketa.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, mengonfirmasi bahwa pasukannya terlibat baku tembak dengan militer Thailand.
Sementara itu, Wakil Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Ritcha Suksuwanon, menyebut bahwa pihak Kamboja memulai penembakan artileri lebih awal, sekitar pukul 04.00 pagi.
Pertempuran yang memanas ini merupakan lanjutan dari konflik bersenjata yang pertama kali pecah pada Kamis, 24 Juli 2025), setelah ketegangan lama soal klaim wilayah di perbatasan akhirnya meledak dalam bentuk aksi militer terbuka.
Baca Juga: Presiden RI Pernah Dibuat Marah Presiden AS, Kunjungan Soekarno Akhirnya Berakhir Seperti Ini
Akibat perang ini, setidaknya 33 orang telah dipastikan tewas dari kedua belah pihak.
Selain itu, sekitar 200 warga sipil dilaporkan terpaksa mengungsi demi menghindari bahaya dari zona konflik yang makin meluas.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran besar dari masyarakat internasional, terutama mengingat dampaknya terhadap stabilitas kawasan Asia Tenggara.
Desakan Amerika Serikat untuk Gencatan Senjata
Baca Juga: 7 Kode Redeem FF Free Fire Edisi Senin 28 Juli 2025 Tersedia Gratis di Sini, Sedot Secepat Mungkin!
Merespons eskalasi konflik, Presiden Amerika Serikat Donald Trump turun tangan langsung dengan menghubungi perwakilan kedua negara pada Sabtu, 26 Juli 2025.
Dalam perbincangan tersebut, Trump mendesak agar kedua pihak segera menghentikan pertempuran dan memulai pembicaraan damai.
Artikel Terkait
Shunsaku Tamiya, Pencipta Mobil Mini 4WD Tamiya, Meninggal di Usia 90 Tahun: Ternyata Sarjana Hukum, Bukan Teknik
Mencoba Mendarat, Pesawat Antonov-24 Rusia dengan 49 Penumpang Jatuh di Hutan Lebat
Penyebab Columbia University Bayar Rp3,6 T ke Trump Usai Demo Pro-Palestina
Mengaku sebagai Gangster Naveen Bali, Seorang Pria Ditangkap
Hari Ini, PM Thailand dan Kamboja Gelar Perundingan Damai di Malaysia Dimediasi Anwar Ibrahim