• Minggu, 21 Desember 2025

Hari Ini, PM Thailand dan Kamboja Gelar Perundingan Damai di Malaysia Dimediasi Anwar Ibrahim

Photo Author
- Senin, 28 Juli 2025 | 05:00 WIB
Perang antara Thailand dan Kamboja memaksa masyarakat di wilayah perbatasan kedua negara mengungsi. ( X.com @Karanvisible)
Perang antara Thailand dan Kamboja memaksa masyarakat di wilayah perbatasan kedua negara mengungsi. ( X.com @Karanvisible)

 

KONTEKS.CO.ID - Pemimpi n Thailand dan Kamboja sepakat akan menghadiri pembicaraan mediasi terkait konflik perbatasan yang mematikan di perbatasan kedua negara.

"Perundingan akan dilakukan Malaysia pada hari ini, Senin 28 Juli 2025," kata Pemerintah Thailand dalam pernyataan resminya, mengutip CNA, Minggu 27 Juli 2025.

Kedua pihak sepakat melakukan perundingan damai, tapi di sisi lain saling menuduh telah melancarkan serangan artileri baru di wilayah yang disengketakan.

Baca Juga: Peringati Sejarah Kelam Peristiwa 27 Juli 1996, DPP PDIP Tegaskan: Kami Tidak Akan Lupa 'Kudatuli'!

Perundingan dijadwalkan dimulai pukul 15.00 waktu setempat dengan Penjabat Perdana Menteri (PM) Phumtham Wechayachai yang langsung memimpin tim perunding dari Bangkok.

Malaysia, yang memimpin forum kerja sama regional ASEAN, telah memberi tahu Pemerintah Thailand bahwa PM Kamboja Hun Manet juga akan menghadiri pembicaraan tersebut, demikian pernyataan tersebut.

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja telah meningkat sejak tewasnya seorang tentara Kamboja dalam pertempuran singkat di perbatasan pada akhir Mei. 

Baca Juga: Indonesia vs Vietnam di Final AFF U-23 2025: Misi Garuda Muda Samakan Rekor Juara Musuh Bebuyutan!

Pasukan perbatasan di kedua belah pihak diperkuat di tengah krisis diplomatik yang membawa pemerintahan koalisi Thailand yang rapuh ke ambang kehancuran.

Permusuhan kembali terjadi pada hari Kamis dan, hanya dalam empat hari, meningkat menjadi pertempuran terburuk antara kedua negara tetangga di Asia Tenggara itu dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Jumlah korban tewas telah meningkat di atas 30 orang, termasuk 13 warga sipil di Thailand dan 8 di Kamboja. Sementara pihak berwenang melaporkan lebih dari 200.000 orang telah dievakuasi dari wilayah perbatasan.

Baca Juga: Polresta Tangerang Tangkap 3 Tukang Ojek Pangkalan Paksa Ibu Gendong Bayi Turun dari Taksi Online di Stasiun Tigaraksa

Perundingan hari Senin terjadi setelah Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pekan lalu mengusulkan gencatan senjata. 

Presiden AS Donald Trump juga mengatakan bahwa kedua pemimpin telah sepakat untuk mengupayakan gencatan senjata.

Kamboja menyatakan sepenuhnya mendukung seruan Trump untuk gencatan senjata segera.

Baca Juga: Rekomendasi Film Bioskop Terbaru Agustus 2025: Kisah Penuh Haru dan Makna Keluarga

Thailand mengatakan, meskipun berterima kasih kepada Presiden AS, mereka tidak dapat memulai perundingan sementara Kamboja menargetkan warga sipilnya, sebuah klaim yang dibantah oleh Phnom Penh.

"Syarat kami adalah kami tidak menginginkan negara ketiga, tetapi kami berterima kasih atas perhatiannya (Trump)," kata Phumtham kepada wartawan sebelum bertolak mengunjungi daerah perbatasan.

"Kami telah mengusulkan pertemuan bilateral antara menteri luar negeri kami untuk menyelesaikan persyaratan gencatan senjata dan penarikan pasukan serta senjata jarak jauh," tambahnya.

Baca Juga: Varian COVID Stratus Diam-Diam Jadi Dominan di Indonesia, Bahayakah? Ini Penjelasan Resmi Kemenkes

Sementara itu, Kamboja mengatakan, Thailand telah memulai permusuhan pada Minggu pagi dan pasukan Thailand sedang dimobilisasi di sepanjang perbatasan.

"Saya telah menjelaskan kepada Yang Terhormat Presiden Donald Trump bahwa Kamboja menyetujui usulan gencatan senjata segera dan tanpa syarat antara kedua angkatan bersenjata," tulis pemimpin Kamboja, Hun Manet di Facebook seraya menambahkan, ia juga telah menyetujui usulan gencatan senjata Malaysia sebelumnya.

Bentrokan artileri baru meletus pada Minggu pagi di dekat dua kuil kuno yang telah lama diperebutkan di wilayah perbatasan antara Kamboja utara dan Thailand timur laut. Ini menjadi lokasi pertempuran paling sengit.

Baca Juga: Gabung Cremonese, Emil Audero Tambah Deretan Pemain Indonesia di Serie A

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, mengatakan pasukan Thailand mulai menyerang daerah-daerah di sekitar kuil tersebut pada pukul 04.50 waktu setempat. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X