KONTEKS.CO.ID - Sebuah penemuan oleh arkeolog yang mengejutkan mengungkap rahasia kelam berusia lebih dari empat abad yang tersembunyi di bawah Gereja Saint-Philibert di Dijon, Perancis.
Dalam proyek restorasi besar yang dimulai sejak 2024, tim arkeolog dari Institut Nasional Penelitian Arkeologi Preventif (INRAP) menemukan ruang bawah tanah berisi makam kuno, termasuk sarkofagus dari abad ke-6, yang tertutup sejak ratusan tahun silam.
Penemuan terungkap saat lantai beton gereja yang dipasang pada 1974 dibongkar. Di baliknya, arkeolog menemukan tangga batu yang mengarah ke ruang bawah tanah, membuka jalan ke kompleks pemakaman yang telah lama terlupakan.
Baca Juga: Zohran Mamdani Menang Pemilihan Pendahuluan Demokrat, Bisa Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York
Jejak Kematian Massal dan Praktik Pemakaman Kuno
Di ruang bawah tanah tersebut, tim menemukan makam massal yang diperkirakan berasal dari abad ke-15 hingga ke-16.
Puluhan jenazah orang dewasa dan anak-anak ditemukan dimakamkan dalam peti kayu. Para ahli menduga mereka adalah korban dari peristiwa tragis seperti wabah penyakit atau kelaparan yang melanda Dijon pada masa itu.
Yang mengejutkan, proses pemakaman berlangsung secara bertahap. Tulang-belulang dari jenazah lama dipindahkan ke sisi ruang untuk memberi tempat bagi jenazah baru.
Ini menunjukkan bagaimana masyarakat kala itu mengelola ruang pemakaman terbatas dalam situasi darurat.
Lebih dalam lagi, ditemukan juga makam batu dari abad ke-11 hingga ke-13 dan sarkofagus era Merovingian (abad ke-6 hingga ke-8), yang menunjukkan bahwa situs ini telah digunakan sebagai tempat pemakaman sejak lebih dari 1.000 tahun lalu.
Sebagian besar jasad berorientasi timur–barat, sesuai tradisi Kristen, dan dikafani tanpa banyak benda pribadi.
Namun, penemuan beberapa koin dan rosario memberikan gambaran praktik pemakaman religius yang dijalankan masyarakat masa itu.
Gereja Saint-Philibert, Tempat Ibadah Hingga Gudang Garam
Gereja Saint-Philibert yang dibangun pada abad ke-12 adalah satu-satunya bangunan bergaya Romawi yang masih bertahan di Dijon.
Baca Juga: Cium Ada Cuan, Danantara Suntik Dana Rp26 Triliun untuk Hidupkan Ribuan Tambak di Pantura
Artikel Terkait
9 Langkah Gereja Katolik Setelah Paus Fransiskus Wafat: Penghancuran Fishermans Ring dan Konklaf
Kardinal Giovanni Angelo Becciu dan Penyalahgunaan Dana Gereja, Pilih Mundur Pemilihan Paus Jelang Konklaf
Seberapa Lama Konklaf Berlangsung dan Kapan Paus Baru Diumumkan? Ini Tahapan Sakral Pemilihan Pemimpin Gereja Katolik Dunia
Gereja Katedral Jakarta Serahkan Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal
Breaking News: OPM Umumkan Terjadi Kontak Tembak Intan Jaya, Warga Berlindung di Gereja dan Lari ke Hutan