KONTEKS.CO.ID - Pemerintahan Donald Trump kembali menuai kecaman internasional setelah mencabut izin Universitas Harvard menerima mahasiswa asing.
Pemerintah China kali ini tak tinggal diam. Mereka langsung melontarkan protes keras atas langkah Trump tersebut.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk "politisasi pertukaran pendidikan", terlebih karena sebagian besar mahasiswa internasional di Harvard berasal dari China.
Baca Juga: Jadwal Semifinal Malayasia Masters 2025: Laga Berat Apri-Febi Menghadapi Unggulan Pertama asal China
Kebijakan Baru Picu Ketegangan Diplomatik
Langkah kontroversial ini disampaikan langsung oleh Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, pada Kamis 22 Mei 2025.
Noem menyatakan bahwa mulai tahun ajaran 2025–2026, Harvard tidak lagi memiliki sertifikasi untuk menjalankan Program Mahasiswa dan Pengunjung Pertukaran.
Menurut Noem, Harvard dianggap mendorong kekerasan, menyebarkan sentimen anti-Semitisme, dan bahkan disebut menjalin koordinasi dengan Partai Komunis China.
Baca Juga: X Down Lagi! Ribuan Pengguna Global Terdampak, Gangguan Pusat Data Jadi Biang Masalah
Tuduhan ini langsung mendapat respons keras dari Beijing.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menyayangkan keputusan tersebut. Dia menyebut bahwa tindakan Trump hanya akan memperburuk citra internasional Amerika Serikat.
Ia juga menegaskan bahwa kerja sama pendidikan seharusnya tidak dijadikan alat politik oleh negara mana pun.
Baca Juga: iPad Air M3 2025 Tablet Ringan dengan Performa Pro
Kebijakan Trump ini turut mengguncang nasib ribuan mahasiswa internasional yang tengah atau akan menempuh pendidikan di Harvard.
Mereka dihadapkan pada pilihan sulit: pindah universitas atau kehilangan status hukum mereka di AS.
Artikel Terkait
Peringkat Kota Paling Bahagia di Dunia 2025, Kopenhagen Nomor 1, Indonesia Enggak Masuk
Heboh! Hacker Curi Data Rahasia 60 Pejabat AS, Apa Isi Percakapannya?
Kim Jong Un Marah Kapal Perusak Terbarunya Gagal Meluncur ke Laut, Bakal Ada yang Dieksekusi?
Trump Larang Harvard Terima Mahasiswa Asing, 6.000 Orang Dipaksa Pindah
Jepang Siap Turunkan Harga Beras! Menteri Pertanian Baru Gerak Cepat Atasi Krisis Pangan Domestik