• Minggu, 21 Desember 2025

Kim Jong Un Marah Kapal Perusak Terbarunya Gagal Meluncur ke Laut, Bakal Ada yang Dieksekusi?

Photo Author
- Jumat, 23 Mei 2025 | 05:00 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, marah karena peluncuran kapal perang terbarunya gagal.  (Foto: Yuri Smityuk/TASS)
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, marah karena peluncuran kapal perang terbarunya gagal. (Foto: Yuri Smityuk/TASS)


KONTEKS.CO.ID - Kapal perang terbaru Angkatan Laut Korea Utara rusak parah saat upacara peluncuran pada hari Rabu 21 Mei 2025, kemarin.

Fatalnya kecelakaan fatal itu disaksikan langsung oleh Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

"Sontak dia marah dan menyebut hal itu mempermalukan martabat bangsa dan bersumpah untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab," tulis Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Jumat 23 Mei 2025.

Baca Juga: Chico dan Alwi Kalah, Sektor Ganda Mengganas: 5 Wakil Indonesia Tembus Perempat Final Malaysia Open 2025

Dalam pengakuan kegagalan yang jarang terjadi, KCNA mengatakan, kerusakan pada mekanisme peluncuran menyebabkan buritan kapal perusak seberat 5.000 ton yang belum diberi nama itu meluncur lebih awal ke dalam air. Insiden  itu menghancurkan bagian lambung kapal dan membuat haluan terdampar di jalur kapal.

Kim menyebut kegagalan peluncuran itu sebagai tindakan kriminal dan menyalahkannya sebagai kecerobohan mutlak yang tidak bertanggung jawab. Kesalahan ini dilakukan oleh sejumlah lembaga negara, termasuk Departemen Industri Amunisi, Universitas Teknologi Kim Chaek, dan biro desain kapal pusat.

"Menurut analisis militer Korea Selatan, kapal itu tergeletak miring di air," kata Jubir Kepala Staf Gabungan (JCS) Lee Sung-joon.

Baca Juga: Kolaborasi Pemerintah dengan Lembaga Pembiayaan Dukung UMKM Perempuan Maju

Analis angkatan laut mengatakan, kerusakan yang dialami kapal akibat kegagalan peluncuran seperti itu bisa menjadi bencana besar. Namun KCNA tidak segera merilis gambar kecelakaan itu.

"Jika kapal tidak bergerak bersama, tekanan akan merobek lambung kapal," ungkap Sal Mercogliano, profesor di Universitas Campbell di Carolina Utara dan seorang ahli maritim, kepada CNN. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X