• Senin, 22 Desember 2025

Jepang Siap Turunkan Harga Beras! Menteri Pertanian Baru Gerak Cepat Atasi Krisis Pangan Domestik

Photo Author
- Jumat, 23 Mei 2025 | 17:15 WIB
Gambar semangkok nasi (unsplash.com)
Gambar semangkok nasi (unsplash.com)

KONTEKS.CO.ID - Menteri Pertanian Jepang yang baru dilantik, Shinjiro Koizumi, langsung tancap gas menghadapi salah satu persoalan paling mendesak di Negeri Sakura: lonjakan harga beras yang menekan konsumen domestik.

Dalam konferensi pers perdananya sejak menjabat, Koizumi menyatakan tekad kuat pemerintah untuk menurunkan harga beras di pasar lokal guna menjaga konsumsi pangan pokok produksi dalam negeri.

“Kita tidak bisa membiarkan harga beras tetap melambung. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal kedaulatan pangan dan keberlangsungan petani Jepang,” ujar Koizumi, seperti dikutip dari Reuters, Jumat, 23 Mei 2025.

Baca Juga: Presiden Prabowo Terbitkan Perpres Perlindungan Jaksa, Kejagung Apresiasi Langkah Nyata Negara

Harga Melonjak, Konsumen Beralih ke Beras Impor

Krisis harga beras di Jepang dipicu oleh kombinasi cuaca ekstrem yang merusak panen dan lonjakan permintaan dari sektor pariwisata yang sedang booming. Akibatnya, harga rata-rata beras melonjak ke level 4.268 yen per 5 kilogram, dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Kondisi ini memaksa banyak supermarket untuk mencari pasokan dari luar negeri, bahkan dari Amerika Serikat, meskipun harus membayar tarif impor yang tinggi. Fenomena ini mengkhawatirkan pemerintah karena berpotensi menggerus kemandirian pangan Jepang yang selama ini dijaga ketat dengan kebijakan tarif tinggi dan proteksi bagi petani lokal.

“Kita sudah mulai melihat tanda-tanda bahwa konsumen dan pedagang mulai bergeser ke produk impor. Ini berbahaya bagi sektor pertanian kita,” tambah Koizumi.

Baca Juga: Video Viral 9 Jemaah Calon Haji Indonesia Diduga Terlantar di Mekkah, Kemenag Sebut Disampaikan Sepotong-potong  

Strategi Baru: Jual Langsung dari Cadangan Nasional

Untuk merespons situasi tersebut, pemerintah Jepang berencana mengintervensi pasar dengan lebih agresif. Setelah pelepasan 210.000 ton beras dari cadangan nasional pada Maret lalu tak menunjukkan hasil maksimal karena hanya 7% yang sampai ke pengecer, Koizumi langsung membatalkan skema lelang yang dinilai rumit.

Sebagai gantinya, ia akan menerapkan sistem penjualan diskresioner, dengan target menjual beras langsung ke pengecer dan konsumen melalui kontrak yang lebih fleksibel dan efisien. “Kami akan mulai menjual beras cadangan dengan harga di bawah 3.000 yen per 5 kg mulai awal Juni,” katanya.

Didukung Raksasa E-Commerce

Langkah cepat Koizumi ini mendapat dukungan dari CEO Rakuten, Hiroshi Mikitani. Raksasa e-commerce Jepang itu menyatakan kesiapannya membantu pemerintah dalam mendistribusikan beras melalui kanal daring, mempercepat penyaluran dan memangkas rantai distribusi yang selama ini menjadi bottleneck.

“Kami siap ikut berperan. Digitalisasi distribusi bisa memangkas biaya dan mempercepat perputaran stok,” ujar Mikitani.

Baca Juga: Jokowi Soal Hasil Uji Labfor Ijazah UGM: Ya, Memang Asli

Pemerintah menargetkan pelepasan 100.000 ton beras dari cadangan nasional tiap bulan hingga Juli 2025. Namun, masih ada pertanyaan besar soal siapa yang akan menjadi mitra distribusi dan mekanisme penentuan harga yang adil dan tidak merugikan petani.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X