KONTEKS.CO.ID - Setiap 1 Mei, dunia memperingati Hari Buruh Internasional.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa peringatan ini berakar pada perjuangan sengit para buruh di Chicago, Amerika Serikat, yang berpuncak pada peristiwa tragis dikenal sebagai Tragedi Haymarket tahun 1886.
Gerakan Buruh 1 Mei 1886: Tuntutan Jam Kerja Manusiawi
Baca Juga: Reaksi Simone Inzaghi atas Hasil Imbang Inter Lawan Barcelona, Menyesal Sudah 2-0 Jadi 3-3
Pada awal Mei 1886, puluhan ribu buruh di Chicago meninggalkan tempat kerja mereka untuk menuntut sistem kerja yang lebih adil, yaitu delapan jam kerja per hari.
Saat itu, mayoritas buruh dipaksa bekerja hingga 10–16 jam sehari tanpa perlindungan hukum yang memadai.
Dipimpin oleh berbagai kelompok—mulai dari serikat buruh, sosialis, hingga kaum anarkis—gerakan ini meluas dengan cepat.
Aksi massa berlangsung intensif sejak akhir April.
Mereka melakukan pawai, orasi publik, dan kunjungan ke tempat kerja lain guna mengajak buruh lainnya ikut mogok.
Ketegangan pun meningkat saat pada 3 Mei, terjadi bentrokan di pabrik McCormick.
Polisi menembaki buruh yang berdemonstrasi, menyebabkan dua korban jiwa.
Insiden Haymarket yang Mengubah Sejarah
Baca Juga: Cara Nonton Siaran Langsung Semifinal Barcelona vs Inter Milan: Dijamin Seru, Nafsu Treble Winner
Artikel Terkait
Konklaf Pemilihan Paus Baru Sudah Diputuskan, Kardinal Luis Antonio Tagle atau Kardinal Pietro Parolin?
Mundur dari Konklaf 2025, Kardinal Becciu Bikin Kejutan di Tengah Isu Skandal Keuangan Vatikan
Satu ABK Indonesia Hilang dalam Kebakaran Kapal Ikan Taiwan di Dekat Kepulauan Diaoyutai
Iran Eksekusi Mata-mata Israel, Mati Digantung
Menang Pemilu Kanada, Mark Carney Janji Tetap Lawan Trump