KONTEKS.CO.ID - Iran mengeksekusi seorang pria bernama Mohsen Langarneshin yang divonis bersalah karena menjadi mata-mata lembaga intelijen Israel Mossad pada Rabu 29 April 2025.
Situs media pengadilan Iran, Mizan Online, melaporkan Langareshin juga terlibat pembunuhan seorang kolonel Garda Revolusi Iran.
Menurut Mizan Online menggambarkan Langarneshin sebagai "mata-mata kelas tinggi" yang mendukung dan membantu operasi Mossad di dalam Iran.
Melansir dari AFP, Langarneshin telah digantung mati pada Rabu pagi waktu setempat.
Meski begitu tidak dijelaskan secara spesifik kapan Langarneshin ditangkap atau divonis bersalah.
Namun, Mizan Online juga menyebut Langarneshin terlibat dalam pembunuhan seorang Kolonel Garda Revolusi Iran, Sayyad Khodaei, pada 2022 lalu.
Baca Juga: Kahiyang Ayu Pemilik Mobil Jokowi yang Nunggak Pajak Rp6 Juta
Khodaei tewas ditembak mati oleh dua pria tak dikenal yang menaiki sepeda motor di dekat rumahnya di Teheran pada Mei lalu.
Sementara itu melansir dari The New York Times, Israel mengaku kepada Amerika Serikat bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kematian Khodaei.
Menurut hakim pengadilan, Langarneshin yang membeli sepeda motor untuk membantu kedua eksekutor memonitor pergerakan Khodaei.
Baca Juga: ESDM Ungkap RI Sudah Punya Reaktor Nuklir, Tapi Belum Dimanfaatkan
Stasiun televisi Iran melaporkan Khodaei merupakan anggota Pasukan Quds, pasukan elite Garda Revolusi yang khusus melancarkan operasi di luar negeri.
Khodaei juga terkenal di Suriah, negara sekutu Iran. Iran telah menyalurkan berbagai bantuan militer ke Suriah saat masih dikuasai oleh Presiden Bashar Al Assad.***
Artikel Terkait
Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Iran Kompak Lawan Trump: 'Do Whatever The Hell You Want'
Piala Asia Sepak Bola Pantai 2025, Iran Bantai Indonesia 12-2
Prancis: Konfrontasi Militer Tak Bisa Dihindari Jika Tak Ada Kesepakatan Nuklir Iran yang Baru
Jenderal Top Iran Sebut Presiden Donald Trump Narsis Pengganggu
Israel Hapus Ucapan Belasungkawa Meninggalnya Paus Fransiskus, Penyataan Soal Perang Gaza Diduga Penyebabnya