• Minggu, 21 Desember 2025

Jenderal Top Iran Sebut Presiden Donald Trump Narsis Pengganggu

Photo Author
- Senin, 7 April 2025 | 06:57 WIB
Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri berbicara kepada komandan, personel, dan pejabat di Teheran, 6 April 2025. (IRNA)
Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri berbicara kepada komandan, personel, dan pejabat di Teheran, 6 April 2025. (IRNA)


KONTEKS.CO.ID - Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri, mengatakan, Republik Islam tidak menginginkan perang. Tetapi dengan tegas menentang intimidasi dan perundungan dari siapapun.

"Presiden AS Donald Trump adalah seorang narsisis dan pengganggu yang baru-baru ini dunia saksikan berselisih dengan teman-teman dan sekutunya selain musuh," kata Mayor Jenderal Mohammad Baqeri saat berpidato di hadapan para komandan, pejabat, dan personel Staf Umum di Markas Besar Pusat Khatam al-Anbiya pada Minggu pagi kemarin.


Mengenai surat Trump pada 12 Maret kepada Iran, jenderal top tersebut menegaskan, Presiden AS telah menerima tanggapan yang tepat dari Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei.

Baca Juga: EA Sports Bagikan Kode Redeem FC Mobile Gratis untuk Mabar Senin 7 April 2025

Ia mengatakan, tanggapan Iran didasarkan pada prinsip bahwa mereka bukanlah pemicu perang. Tetapi akan menanggapi dengan tegas setiap agresi yang ada.

Mengutip Kantor Berita Iran, IRNA, Jenderal Baqeri menegaskan kembali bahwa mereka menginginkan perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut. Teheran mengelak menginginkan senjata nuklir, dan tidak akan terlibat dalam negosiasi langsung dengan Amerika Serikat.

Namun, tanggapan Pemimpin Iran tersebut memperjelas bahwa AS telah menjadi pihak yang paling tidak dapat diandalkan dan tidak dapat dipercaya dalam negosiasi sebelumnya. "Tidak ada kepercayaan yang tersisa di Amerika," tegasnya.

Baca Juga: Samsung Bocorin Spesifikasi Galaxy Tab S10 FE yang Segera Melantai ke Indonesia

Ia menekankan bahwa satu-satunya strategi Republik Islam adalah untuk mempertahankan kepentingannya, mengejar kemajuan, dan maju menuju cakrawala yang dibayangkannya.

Jenderal Baqeri juga menunjuk pada kerentanan musuh, dengan mengatakan bahwa dengan operasi True Promise, Iran secara menyeluruh menguji kemampuan dan kelemahan rezim Zionis.

"Kami telah dengan hati-hati merumuskan rencana untuk Angkatan Bersenjata berdasarkan pengalaman masa lalu, analisis kekuatan dan kelemahan kami, dan arahan Pemimpin," tambahnya.

Baca Juga: 7 April 2025, Garena Banjiri Survivors dengan 20 Kode Redeem FF Free Fire: Banjir Diamond dan Token

Di tempat lain dalam pidatonya, Baqeri mengutuk kebungkaman dan standar ganda organisasi hak asasi manusia internasional atas kejahatan dan kebiadaban Israel di Jalur Gaza.

“Pembunuhan orang-orang tak berdosa dan penghancuran rumah-rumah mereka di Gaza dan Lebanon oleh rezim Zionis terus berlanjut dengan dukungan kuat dari AS dan negara-negara Eropa,” katanya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X