KONTEKS.CO.ID - Tragedi memilukan menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ketika bangunan musala empat lantai ambruk pada Senin 29 September 2025 sekitar pukul 15.35 WIB.
Saat itu, ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar berjamaah. Bangunan yang masih dalam tahap pengecoran akhir itu runtuh total, menewaskan puluhan santri dan melukai banyak lainnya.
Penyebab dugaan awal adalah kegagalan struktur akibat pondasi lemah atau penopang pengecoran yang rapuh, meski penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Sindir Pertamina Malas Bangun Kilang: Bahlil dan Agung Wicaksono Balas Tajam!
Peristiwa ini bukan hanya kehilangan nyawa, tapi juga trauma mendalam bagi keluarga dan komunitas pesantren.
Total korban tercatat 167 orang, termasuk santri dan warga sekitar. Hingga hari keenam, proses evakuasi tetap intensif, dengan dukungan penuh dari berbagai pihak.
Update Korban: 14 Meninggal, 103 Selamat, 49 Masih Dicari
Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan peningkatan korban jiwa. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan pada Sabtu 4 Oktober 2025.
“103 orang dalam kondisi selamat, 14 orang meninggal dunia, dan satu orang kembali ke rumah tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan.”
Baca Juga: Leony Ungkap Viral Kritik Anggaran Tangsel: Bukan Pansos, Hanya Curhat Pajak!
Dari korban selamat, 14 orang masih dirawat di rumah sakit, 89 orang telah pulang, dan satu dirujuk ke RS di Mojokerto. Namun, 49 santri lain berdasarkan absensi pesantren masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
"Sebanyak 49 orang lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan," tambah Muhari. Korban jiwa bertambah secara bertahap, dari tiga pada hari pertama hingga 14 sekarang, menandakan betapa sulitnya operasi di reruntuhan.
Upaya Evakuasi 24 Jam dengan Alat Berat
Tim SAR gabungan, melibatkan Basarnas, BPBD, TNI-Polri, PMI, Tagana, pemadam kebakaran, dan relawan, bekerja tanpa henti selama 24 jam.
Pembersihan reruntuhan telah mencapai 50 persen, dengan penambahan alat berat seperti ekskavator untuk mempercepat proses.
Baca Juga: Di Tengah Desakan Hentikan, Pemerintah Justru Pilih Evaluasi Proyek MBG: Apa Alasan di Baliknya?
Artikel Terkait
Tim SAR Gunakan Alat Berat, 10 Korban Tewas dan 55 Masih Hilang di Runtuhnya Ponpes Al Khoziny
Korban Meninggal Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 14 Orang dan 49 Masih Dicari
Update Korban Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk: 9 Sampel DNA Korban Dikirim ke Jakarta
4 Momen Dramatis Penyelamatan Korban Selamat Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Ada yang Tetap Salat meski Terhimpit Reruntuhan
Korban Meninggal Dunia Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 16 Orang, 47 Lainnya Masih Dicari