KONTEKS. CO.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang digulirkan sejak 6 Januari 2025, menjadi sorotan tajam. Dengan target 82,9 juta penerima manfaat dan anggaran triliunan rupiah, MBG bertujuan tingkatkan gizi anak sekolah hingga ibu hamil.
Namun, maraknya kasus keracunan di berbagai daerah, termasuk kejadian luar biasa (KLB) yang menimpa ribuan siswa, memicu desakan agar program ini dihentikan sementara.
Lebih dari 5.000 siswa dilaporkan terdampak, membuat orang tua trauma dan lembaga seperti Aliansi Ekonomi Indonesia (AEI) menuntut moratorium untuk evaluasi menyeluruh.
Meski begitu, pemerintah tetap teguh melanjutkan MBG sebagai prioritas Presiden Prabowo Subianto. Fokusnya bergeser ke perbaikan sistem, bukan penghentian total. Ini menunjukkan komitmen meski ada kendala awal pada pelaksanaan.
Baca Juga: Drama Panas! Ashanty Dituding Rampas HP, Mobil, KTP Ayu Chairun Nurisa Senilai Rp3 Miliar
Luhut Pandjaitan: Program Bagus, Butuh Proses Perbaikan
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menolak keras ide penghentian MBG. Ia optimis program ini akan beri manfaat besar jika diberi waktu.
"Ya nggak usah dihentikan, kita lihatnya bagus kok, apanya yang dihentikan, kan memulainya ini yang jadi masalah. Kita kadang-kadang tuh pengin cepat buahnya seperti gigit cabai langsung pedes, ya nggak bisa gitu,” ujar Luhut usai bertemu Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di kantor DEN, Jakarta, pada Jumat, 3 Oktober 2025.
Luhut mengakui adanya kekurangan, termasuk kasus keracunan yang memprihatinkan. Namun, ia tekankan perbaikan sedang berjalan.
Baca Juga: OJK Sebut BCA Tak Bersalah di Kasus Bobol RDN Rp70 Miliar Panca Global
“Yang penting prosesnya kita lihat bagus, jalan, kalau kurang di sana-sini ya kita perbaikin, jangan juga terus pesimis kalau ada kurang,” imbuhnya.
Ia juga dorong perkuatan standar keamanan pangan melalui sertifikasi higienis di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Puan Maharani: Evaluasi Total Demi Anak Bangsa
Ketua DPR RI, Puan Maharani, setuju MBG perlu dievaluasi mendalam pasca-marak keracunan.
Terkait dengan MBG tentu saja karena ini kepentingannya untuk anak-anak generasi penerus bangsa, bahkan Bapak Presiden pun sudah menyampaikan bahwa ini satu program yang sangat penting bagaimana kemudian meningkatkan gizi seluruh anak Indonesia,” ujar Puan kepada media di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Kamis, 2 Oktober 2025.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Ajak ASN, Siswa, dan Masyarakat Donasi Sehari Seribu Lewat Gerakan Rereongan Poe Ibu
Artikel Terkait
Ratusan Siswa di Purworejo Diduga Keracunan Makanan MBG
Informasi Kasus MBG akan Dibuat Mirip Era Covid-19, Begini Teknisnya
Puan Maharani: Program MBG Sangat Baik untuk anak Indonesia
Di Tengah Desakan untuk Berhenti, Ketua DEN hingga DPR RI Masih Bertekad Lanjutkan Program MBG