• Senin, 22 Desember 2025

Update Korban Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk: 9 Sampel DNA Korban Dikirim ke Jakarta

Photo Author
- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 14:45 WIB
Kabar terbaru jumlah korban musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur yang ambruk (Foto: BNPB)
Kabar terbaru jumlah korban musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur yang ambruk (Foto: BNPB)


KONTEKS.CO.ID - Kabar terbaru musibah ambruknya bangunan termasuk musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu, 4 Oktober 2025.

Hingga kini, terdapat 14 orang korban meninggal dunia dalam peristiwa nahas tersebut dan 9 di antaranya belum terindentifikasi.

Kekinian, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim menyebut, telah mengirim sampel DNA korban dan pembanding dari keluarga ke Laboratorium DNA Pusdokkes Polri untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Baca Juga: Polisi Kerja Keras Jalankan DVI di Al Khoziny, Warga Dilarang Mendekati TKP Musala yang Ambruk

"Kami sudah lakukan pengambilan sampel sembilan jenazah yang sedang ada di Rumah Sakit Bhayangkara Samsoeri Surabaya, dan sampel pembanding dari orang tua. Pagi ini sudah diterbangkan ke Jakarta," ungkap perwakilan Tim DVI Polda Jatim dalam konferensi pers pada Sabtu, 4 Oktober 2025.

Disebutkan, proses identifikasi kemungkinan akan memakan waktu dua hingga tiga pekan. Sebab, pihak kepolisian hanya punya satu laboratorium untuk melakukan cek DNA.

"Sesuai SOP hasilnya 2-3 minggu tergantung dari tingkat kesulitan, ekstrak sampel atau beban lain yang diperiksa," ujarnya.

Baca Juga: MDIS Sebut Gibran Sarjana, Roy Suryo Yakin Tak Lulus

Sementara, Kepala BNPB Letjen Suharyanto mengatakan, proses identifikasi korban tewas yang baru ditemukan tidak mudah.

Dia menyebut, penyebabnya lantaran adanya perubahan secara visual. Karena, jasad baru ditemukan setelah beberapa hari sejak kejadian.

Kemudian, para korban yang meninggal dunia masih anak-anak. Lantaran itu, tidak ada data sidik jari atau KTP yang bisa digunakan untuk memudahkan identifikasi.

"Identifikasi butuh waktu, tidak seperti kalau kita identifikasi korban yang lain. Karena yang menjadi korban ini putra-putra yang masih kecil, umurnya belum akil baligh. Sehingga data seperti sidik jari, KTP itu belum ada," terangnya.

Baca Juga: Cerita Al Fatih Selamat dari Reruntuhan Musala Pesantren Al Khoziny SidoarjoBaca Juga: Cerita Al Fatih Selamat dari Reruntuhan Musala Pesantren Al Khoziny Sidoarjo

Adapun, total korban peristiwa tersebut berjumlah 117 orang. Rinciannya, 103 orang selamat dan 14 orang meninggal dunia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X