• Senin, 22 Desember 2025

BNPB Masih Cari 58 Orang Hilang di Reruntuhan Bangunan Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Photo Author
- Jumat, 3 Oktober 2025 | 09:43 WIB
BNPB masih mencari 58 korban hilang di reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur (Foto: BNPB)
BNPB masih mencari 58 korban hilang di reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur (Foto: BNPB)

KONTEKS.CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, masih terdapat 58 orang belum ditemukan pascaruntuhnya bangunan musala di Komplek Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Insiden yang melibatkan bangunan empat lantai tersebut kini memasuki fase evakuasi korban meninggal dunia.

Hingga Kamis, 2 Oktober 2025 sekitar pukul 16.30 WIB, BNPB mencatat total korban yang berhasil dievakuasi mencapai 108 orang.

Baca Juga: 5 Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Ditemukan Selamat, 1 Orang Kritis

Dari jumlah itu, 30 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 73 orang sudah diperbolehkan pulang, sementara 5 orang dinyatakan meninggal dunia.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, tim SAR gabungan kini menggunakan alat berat dalam proses evakuasi. Langkah ini diambil setelah tidak lagi terdeteksi tanda-tanda korban selamat di bawah reruntuhan.

“Sudah tidak ada indikasi kehidupan. Karena itu, operasi difokuskan pada evakuasi korban yang telah meninggal dunia dengan bantuan alat berat,” kata dia.

Ia menambahkan, keputusan tersebut telah disepakati bersama keluarga korban setelah dilakukan asesmen mendalam pada Rabu malam.

Dukungan untuk Keluarga Korban

Pada kesempatan yang sama, Suharyanto bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno menemui keluarga korban. Mereka memberikan penjelasan mengenai situasi terkini sekaligus menyampaikan dukungan moral.

Baca Juga: Evakuasi Korban Musala Ambruk di Ponpes Al Khozyni Mulai Pakai Alat Berat: Tak Ada Lagi Tanda Kehidupan

“Keluarga korban sudah sepakat dan meminta kami melanjutkan operasi SAR menggunakan alat berat. Mereka sudah menandatangani berita acara,” ujar Suharyanto.

Evakuasi Manual

Sebelumnya pada Rabu, 1 Oktober 2025, tim SAR masih mengandalkan metode manual demi menjaga kemungkinan ditemukannya korban selamat.

Dari operasi tersebut, berhasil dievakuasi tujuh orang, terdiri atas lima korban selamat dan dua korban meninggal dunia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X